"Hahh... Kenapa hari ini gw disuruh-suruh ya? Biasa nya gak pernah tuh."Riy mendengus sebal dengan tangan yang sedang menenteng sebuah plastik besar.
Flashback
"Riy, tolongin mama beli garam, kecap, gula, bawang merah, bawang putih, cabe, bawang bombai juga. Terus, sama bumbu sayur lodeh nya satu."
"Ehh... Kenapa aku? Biasa nya mama akan pergi sama kak Taufan ke pasar, berdua." Riy yang sedang bermain handphone nya menoleh.
"Gak apa-apa bukan? Sekali-kali juga, kakak 'mu itu lagi sibuk." Risa berjalan mendekati Riy, setelah itu memberi selembaran uang.
"Ini uang nya, beli nya di pasar aja ya? Kalau di swalayan kurang yakin, terus kamu minta pilihkan sama bibi-bibi di pasar. Di suruh mama Risa, gitu aja. Pasti langsung tau bibi nya."
Riy menerima uang pemberian mama nya dengan uring-uringan.
"Oke deh..." Ujar Riy malas.
Drap!
Drap!
Drap!
"Tunggu-tunggu!!!" Taufan berlari menuruni tangga.
"Hati-hati, Fan. Nanti jatuh." Peringat Risa.
Taufan berjalan mendekati Riy, setelah itu memegang kedua bahu adek nya.
"Gw minta beliin sesuatu!" Taufan menatap manik biru Safir milik adek nya yang sama persis dengan milik nya sendiri.
"Apa lagi?" Tanya Riy tidak tega disuruh-suruh oleh kakak nya.
"Gw minta beliin pembalut!!!"
Riy melotot horor menatap kakak nya.
"GILA LU!!!"
"Kenapa?" Tanya Taufan watados.
"Ya kali gw beli pembalut! Dikira apaan nanti gw?!" Riy menepis tangan kakak nya yang berada di bahu nya dengan kasar.
"Elah, bilang aja buat kakak. Gitu aja susah."
"Tapi..."
"Dimintai tolong itu, Riy."Risa
"Dia gak bilang tolong." Riy menunjuk Taufan dengan jari telunjuk nya.
"Tolong."Taufan
'Boleh gw tabok gak sih?'
"Dah-dah, sono!!!" Taufan menarik Riy untuk berdiri, setelah itu mendorong tubuh adek nya.
"Duit nya njim?!"
"Pake duit lu dulu! Ntar gw ganti!"
"Dih, males banget."
"Udah heh! Sono-soso!" Usir Taufan.
"Bentar woe! Kunci mobil gw di kamar!!!" Riy menghentikan langkah kaki nya.
"Jangan pake mobil, sayang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Is this...Dejavu? [End]
FantasiaRiy (OC) x Yaya ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Hari-hari dijalani oleh seorang pemuda laki-laki berumur 19 tahun dengan sangat biasa. Hingga suatu hari, dia tidak sengaja bertemu dengan seorang perempuan murah senyum dan ramah. Awal-awal nya mema...