86

9 1 0
                                    


"Dan sejak saat itu perasaan Yaya tumbuh menjadi cinta." Yaya menggenggam dengan erat tangan milik Riy.

"Mungkin, cerita Yaya barusan terdengar gila dan tidak bisa dipercaya. Tapi itulah yang terjadi saat itu, ibu!"

'Jadi... Yaya tau lebih dulu daripada aku?'

"...."

"... Yah sudahlah, aku juga tidak tertarik dengan Yaya."

Semua pasang mata langsung tertuju kepada Hilleo yang baru saja berbicara.

"Lagipula, aku tidak tertarik dengan wanita yang tepos."

"...."

"Nyari mati."Riy

"... Ya maaf kalau tepos!"Yaya

"Pfht- Hahaha!"

Kali ini semua pasang mata beralih kepada nyonya Brelly yang baru saja tertawa.

"Ibu kenapa tertawa?"Hilleo

"Maaf-maaf, habis nya. Ini mengingatkan ibu kepada masa lalu, dimana ayahmu juga melakukan apapun agar ibu menjadi istri nya. Dulu ibu kan hanya orang biasa."

"Hehh, aku baru tau itu."

"Jadi, bagaimana nyonya Navie? Apa aku sudah boleh memanggilmu sebagai 'ibu' sekarang?"Riy

"... Riy, jujur saja aku masih tidak bisa percaya kepadamu."

"... Apa yang ingin ibu kulakukan agar aku bisa mendapatkan restu dari ibu?"

"Aku tidak percaya, dengan ada nya laki-laki yang tulus di jaman sekarang."

"...."

Riy terdiam, dia sudah tau akan apa yang terjadi dengan nyonya Navie dan Yaya di masa lalu. Ayah Yaya, atau suami dari Berta melakukan kekerasan kepada Yaya dan diri nya dengan alasan mereka berdua tidak bisa menghasilkan uang untuk nya. Selain itu, ayah dari Yaya pergi dari rumah karena sudah muak dengan mereka berdua yang dia anggap 'tidak berguna'. Dan sejak saat itu, Berta yang berkerja keras demi mencukupi kebutuhan Yaya dan diri nya sendiri. Berta sendirilah yang sudah membangun keluarga Navie dari nol hingga sukses dan bisa menyaingi fashion dengan kualitas tinggi di Italia. Dan sudah sewajar nya, kalau Berta sama sekali tidak dapat percaya kepada laki-laki manapun.

Namun, disisi lain Berta berharap kalau Yaya dapat hidup bahagia bersama seseorang yang dia cintai, tidak seperti diri nya yang telah gagal dalam memilih pasangan. Tetapi, pemikiran Berta tentang 'laki-laki tulus di dunia ini sudah tidak ada' terus menghantui isi kepala nya. Hingga Berta menolak perasaan Riy yang mengisyaratkan bahwa dia mencintai Yaya dengan tulus dan menerima apa ada nya.

"... Apa kamu sudah tau tentang ayah nya Yaya?"

"Sudah."

"Setelah itu semua, apa kamu masih mau dengan Yaya? Menerima Yaya yang memiliki masa lalu yang kelam, dan akan menerima apa ada nya Yaya di masa depan?"

"Aku tidak akan datang jauh-jauh kesini jika aku tidak dapat menerima nya."

"Aku tidak percaya kamu dapat menjaga nya."

Riy menggertak, cukup sudah dia menahan nya sedari tadi. Tangan nya yang menggenggam tangan Yaya, dia genggam lagi dengan lebih erat.

"Aku akan menjaga nya! Selama dunia ini belum hancur atau bahkan saat dunia ini hancur, aku akan tetap menjaga nya! Aku akan selalu mencintai nya! Dan aku akan mempersiapkan pesta pernikahan untuk kita berdua!"

Yaya tersentak, menatap Riy yang saat ini sedang memperjuangkan diri nya. Senyum senang merekah di bibir nya.

"... Baiklah, seperti nya kamu sudah meluluhkan hatiku. Jaga putriku, jika kau membuat nya menangis. Akan 'ku buat kau menerima akibat nya!"

Is this...Dejavu? [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang