𝘮𝘦𝘮𝘶𝘭𝘢𝘪 𝘬𝘦𝘮𝘣𝘢𝘭𝘪

905 172 3
                                    

seperti janjinya, pagi ini winter menjemput karina untuk mengajaknya berjalan-jalan di taman rumah sakit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

seperti janjinya, pagi ini winter menjemput karina untuk mengajaknya berjalan-jalan di taman rumah sakit. menurut winter, taman rumah sakit tempat mereka di rawat sangat indah dan karina harus melihatnya.

"ibu lo kemana?" tanya winter ketika mendapati karina seorang diri.

"ibu pulang sebentar, mau ngambil beberapa bajunya soalnya aku masih butuh di rawat beberapa hari lagi."

winter mengangguk sambil membantu perawat yang membangunkan karina dari tempat tidurnya.

diam-diam karina merasa sedikit kecewa karena winter tidak menyadari bahwa karina mulai memakai 'aku-kamu'.

"ayo karina! sumpah lo harus liat taman rumah sakit disini, bagus banget kayak yang biasa muncul di drama korea."

"kamu pernah liat drama korea?"

"kemarin malam gue sempet nonton tv sebentar baru tidur. sumpah ya pemeran utama perempuanya cantik banget, dia juga aktingnya dingin gitu. masa waktu pemeran utama negur dia kalo dia gak boleh rokok di tamab rumah sakit dia langsung matiin rokok dengan cara cemplungin ke kopi yang di bawa pemeran utama cowok itu. keren kan?" karina hanya mengangguk mengiyakan ucapan winter. sejujurnya karina tidak mendengarkan ocehan winter karena sibuk melihat wajah imut winter yang semangat bercerita.

informasi tambahan, ternyata winter dan karina di rawat di ruang vip. winter awalnya merasa aneh dengan fasilitas yang dia dapat. karena setahu winter, kamar rumah sakit biasa tidak memilki sofa panjang yang super empuk, pendingin ruangan, lemari pakaian, atau tv yang biasa winter pakai untuk menonton drama korea.

winter benar-benar berterimakasih dengan ibu dan mamanya karina yang begitu baik hati. winter bahkan sudah memikirkan bagaimana dia akan membalas budi nantinya.

"bagus kan?" tanya winter ketika mereka sampai di taman. winter terdengar seperti memamerkan seolah dialah yang membuat taman itu.

"iya bagus banget," ujar karina dengan senyuman manis. mereka berdua duduk di salah satu bangku, menghadap sinar matahari pagi yang hangat menerpa wajah mereka.

"karina."

"hm?"

winter mengigit bibir bawahnya, ragu-ragu ingin bertanya. "eum... kalo lo mau, lo bisa ceritain apa yang terjadi selama lo sama ayah lo?"

"aku gak terlalu ingat kejadian sebelumnya. tapi aku ingat banget kalo aku ada di kamar waktu aku sadar, posisi aku tuh duduk membelakangi tempat tidur aku. hari pertama aku di kasih bokap aku air mineral satu botol, itupun di lempar sama dia. dan di hari kedua aku cuma di kasih potongan roti yang sedikit banget. karna terlalu lemah, aku gak bisa apa-apa selain duduk kayak orang bego."

"maafin gue ya rin. harusnya gue bisa lebih cepat nolongin lo."

"gak winter. justru karna kamu semua ini bisa terjadi. kita bisa selamat dan aku bisa ketemu ibu aku. kamu gak perlu berterimakasih sama aku. terus, kamu puya luka kan di kepala?" tangan karina terulur mengusap luka di kepala winter yang masih di perban.

[✓] garis terdepan | winrinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang