13

582 141 36
                                    

Meet, Hayang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Meet, Hayang.

Author's note: sedikit cerita kalau biasanya aku selalu menjadikan dia visualisasi dalam setiap tokoh cowok "bertulang lunak" or "tomboy" or "melehoy" or u name it—di cerita-cerita yg udah/sedang kutulis.

Karena aku sempat tergila-gila sama series Ugly Duckling ini (bahkan sampe rewatch berkali2 yg Perfect Match) aku jadi selalu bayangin cowok ini kalo bikin tokoh yg seperti itu😂

tapi kalian bebas kok membayangkan Hayang gimana-gimana, ini cuma visualisasi dari aku aja hehe✌🏻 makasih yg udah baca dan vote. Aku usahain nulis cerita yg terbaik buat kalian. Love u!

——•

AKU YAKIN seratus ribu persen kalau Myungsoo dan aku akan berciuman di dalam mobilnya sekarang kalau tidak ada yang menginterupsi.

Yap.

Tidak, aku tidak kecewa sekarang. Aku hanya memberitahu. Seseorang diujung sana—entah semenyebalkan apa—tiba-tiba saja menelepon Myungsoo seperti tidak punya sopan santun (apa dia tidak tahu kalau dua sahabat baik ini hendak melakukan adegan mobil bergoyang—mungkin?) karena menelepon tidak tepat waktu. Kalau saja yang bunyi itu adalah HP-ku, dan ternyata salah satu staff-ku, aku pasti sudah memecatnya saat itu juga.

Tidak, tidak, aku tidak sedang kesal karena tidak jadi berciuman sekarang. Oh ayolah, aku sudah pernah mencium Myungsoo dulu dan rasanya biasa saja. Iya biasa saja, tapi kenapa perasaanku sekarang sungguh tak karuan ya?

Aku terus memandangi bibi Myungsoo yang terlihat lezat itu—SUZY, JAGA HARGA DIRIMU! Kugelengkan kepala cepat-cepat supaya akal sehatku kembali. Oh my god, this is crazy.

"Sebentar aku angkat telepon dulu ya." Kata Myungsoo dengan suara seraknya sambil mengelus pipiku lembut. Aku berani jamin Myungsoo sekarang benar-benar dikuasai oleh awan hitam. Dia pasti ingin meng-unboxing-ku sekarang juga.

Kuanggukkan kepala mengiakan.

"Ya, Eunha?" jawab Myungsoo langsung, kupikir dia akan keluar karena privasi, tapi ternyata Myungsoo langsung menjawab teleponnya di sampingku, tanpa keluar-keluar segala.

Tapi, mendengar nama penelepon yang disebutkan Myungsoo barusan, aku langsung menyipitkan mata. Eunha? Kenapa nama itu kok tidak asing ya...

"Tidak, aku sedang diluar...bertemu?...bersama yang lain juga? Kapan?...nanti malam?" ucapan Myungsoo berhenti, dia melirikku sebentar, lalu kembali bersuara. "aku tidak janji bisa datang, tapi aku akan usahakan...oke Eunha, mm...kututup... bye." Myungsoo menjauhkan ponselnya, menyudahi panggilan itu.

Aku menatap Myungsoo dan bertanya. "Kau ada acara?"

"Mm," Myungsoo mengangguk. Menyalakan mesin mobilnya. "Teman-teman Organisasi dulu di Universitas." ia menjelaskan.

Woah aku bahkan baru sadar kalau sejak tadi kami belum menghidupkan mobil ini, beruntung karena kami tidak terpanggang di sini.

"Kalian masih sering berhubungan?"

BLUE JEANSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang