Halo lagi! Bagaimana kalian? Udah tau kan someone yang gue sebut di chapter lalu itu siapa?? Inisialnya DJM. Tapi hari ini gue ga mau bahas dia, because i want to go to my school cafetaria, i'm hungry babe, I NEED FOOD!!
Gue sama temen gue, inget kan mereka? Iya si Wulan, Rias, Ratna sama Sana. Kita mau ke cafetaria-- bahasa Indo-nya apaan si? Atin? Katin? AH! KANTIN! AWOAKWOK maap lupa :) in NZ i don't say kantin😌😎.
/Heleh.Iya jadi kita mau ke kantin buat makan. Mau makan apa ya?? Hmmmm... Tidak tahu.
Gue kebagian buat pesen makan sama Rias sedangkan yang lain cari bangku.
Waktu lagi asik nunggu tiba tiba aja terjadi goncangan akibat beberapa cewek dorong dorong gue demi liat seorang cowok rambut ash purple yang lumayan tinggi dan putih.
Wait, i think, i'm familiar with that hair. Is that Daren? ITU DIA? Ngapain disini? Kalo liburan dia kecepetan. Ngapain si anjir?
"Aduh! Sialan! Gausah dorong dorong dong lo Varo!" Rias di belakang gue marah marah ke seorang cowok yang mungkin namanya pernah kalian denger Alvaro Doyoung Rahaja. Laki laki yang dapet julukan special dari Rias yaitu 'crazy rabbit'-- agak ga cocok ya? Mukanya Varo kan imut imut najis 🤢🤮
"Ga ada yang ngedorong lo ya macan lahiran." Varo noyor Rias dari belakang sebagai pembalasan. Aduh kaya tom and jerry aja mereka. Tapi mereka memang tom and jerry versi manusianya. Varo usil + Rias yang emosian = cocok. Udah cocok gausah pake babibu langsung ke pelaminan aja, wkwkwk.
Gedebug!
"ADOH BANGSAT!!" Argh! Holy shit. I'm falling :) GUE JATUH ANJIP. Dog lu yang dorong gue. Sakit si nggak, tapi malunya itu! mana kantin rame kan. Mami help me huhu :(
"Kamu gapapa? Ayo berdiri." Tangan seorang cowok terulur di depan muka gue. Baik banget si, tanpa banyak tingkah gue terima ulurannya buat berdiri.
"Maka–..Si."
PLIS BILANG INI MIMPI. IT'S A DREAM RIGHT?! PLEASE SAY YES!! Bilang di depan gue ini bukan Daren yang itu. Bukan Dareen Jaehyun Mahatama, cuma orang yang mirip doang. Iya dia pasti bukan si Daren, wong dia lagi sekolah di Amerika sama Aeri. mencoba menolak realita :')
Tapi kenyataan kadang ga sesuai sama ekspektasi ya bunda. in front of me now is Daren. Karena nada suaranya dia waktu manggil nama gue itu bener bener beda dari yang lain.
"Kak Sandraa~" kan ada tanda (~) ininya di belakang kalimat si Daren. Plus pelukan erat yang sampe nyekek gue.
He hugged me. Di antara orang banyak. Di tengah kantin. Di depan pedagang bakso. Disamping Rias sama Varo.
Jangan tanya reaksi orang kaya gimana. Cewek cewek yang tadi ngerubungin Daren langsung diem sambil mangap kaya patung di kolam kolam yang nyemburin air dari mulutnya. Nah persis kaya gitu, 🗿+⛲ = mereka. Reaksi yang terparah itu reaksinya Rias.
"Varo tangkep Var, gue mau pingsan." Rias langsung lemes selemes lemesnya. Mukanya juga pucet. Varo langsung nangkep Rias biar ga jatuh ngegedebug ke lantai.
"Jangan pingsan woy. Siapa yang gotong lo ke UKS. Gue ga mau. Lo berat."
"Bangsat gue lagi lemes gini diajakin berantem. Ngerti dikit kek." Kan salah mulu Varo. Kan dia hanya ngomong kenyataan. Rias memang berat, porsi makannya aja udah kaya kuli Jawa.
---
Gue ga tau gimana caranya ini meja yang awalnya cuma isi enam kursi bisa jadi muat bersepuluh. No, bukan empat sisanya itu makhluk astral ya, bukan. Eh, tapi mereka emang mirip makhluk astral sih. Empat orang itu manusia juga yang maksain buat duduk di meja gue sama temen temen gue.

KAMU SEDANG MEMBACA
🖇️# ࣪𝐦𝐚𝐡𝐚𝐝𝐢𝐧𝐚 [✓]
Comédie[ Finish ] Kisah mengenai si tengah keluarga Mahatama yang sangat menyukai matcha dan juga seorang overthinker; dengan anak tunggal kaya raya dari keluarga Dinata alias si vanilla addict dan si morning person. Mereka dipaksa terikat dalam sebuah hub...