二十四 | Seven years later

170 36 1
                                    

Seven years later.

Tujuh tahun setelah itu, Sandra sama Daren udah berubah jadi pribadi yang lebih dewasa. Keduanya sukses di pekerjaan mereka setelah lulus kuliah.

Sandra jadi designer di sebuah butik terkenal di Jepang juga mancan dunia. Terus Daren jadi CEO perusahaan yang diterusin daddynya.

Tujuh tahun, perasaan mereka sama sekali nggak berubah. Masih sama kaya sebelumnya. Udah dibilangin diawal, mereka ga bisa hidup tanpa satu sama lain.

Sandra pernah coba pacaran sama orang jepang yang juga temennya di kampus tapi dari jurusan matematika. Ternyata sama aja, Sandra nggak ngerasain dia bakal berlabuh ke cowok ini dan lupain Daren. Malah dia makin inget sama mantan tunangannya itu.

Sandra packing baju baju yang sekiranya cukup untuk dua bulan kedepan di Indonesia. Iya dia bakal pulang sekalian kerja di sana.

Ada klien penting yang mau mesen gaun pernikahan di butik bosnya Sandra. Katanya sih very very important people. Makannya sampe harus terbang ke Indo.

Sandra termasuk tangan kanan bosnya. Kalo kerja dengan hati tulus dan juga ikhlas, ya kaya Sandra dapet semuanya. Gaji, jabatan, kepercayaan, image bagus. Tuh, komplit. Habis kerja sama bosnya yang sekarang Sandra jadi kaya tau 😎. Diluar kekayaan keluarga Dinata ya.

---

Besok paginya, Sandra udah ada di rumah keluarga Dinata, tepatnya di meja makan sama masakan pagi khas mami Risa.

"Kamu mau kemana abis ini?"

"Nemenin bos nyari bahan mi."

"Langsung kerja?"

"Iya. Katanya sih kliennya vvip, model soalnya. Terus dari keluarga terpandang. Jadi ya harus bagus dong."

Mami Risa manggut-manggut paham. "Pake mobil mami?"

"Boleh emang? Nanti mami gimana?"

Papi Bram yang duduk baca koran di ujung meja nyaut. "Mami sama papi nanti. Kamu pake aja mobilnya."

"ASIK! GAS LAH YAK. BAY MI, PI!" Sandra lompat lompat kegirangan, habis nyium pipi kedua orang tuannya Sandra lanjut ke garasi dan cus ke butik.

Selagi Sandra sama bosnya nyari bahan terbaik buat klien, tangan kiri bosnya Sandra lagi ngukur si klien dibarengin sama asisten asisten lain.

"Modelnya beneran itu kak? Kamu nggak keliatan nanti baby bump nya?"

"Tau tuh kak. You look fat, kalo pake model gitu."

Kliennya itu muter mata males denger adiknya nyeletuk. "Aeri, you better shut up. Mau keliatan baby bump nya ya gapapa, bisa di akalin sama bawahnya kan? Kalo dari pinggang ngembang ke bawah pasti bisa kok."

"Iya iya, terserah kak Krystal aja. Kok aku bisa bisanya ikut kesini? Padahal tadi kak Ren ngajakin buat ketemu sama vendor buat acaranya kakak, lumayan daripada di semprot sama bumil."

Mommy Dira mijet pangkal hidung denger perdebatan ga guna antara Krystal sama Aeri. Coba aja ada Daren, pasti dia yang menengahi kakak sama adiknya, tapi sayang Daren sama calon suaminya Krystal lagi ngurusin vendor buat acara nanti.

"Ownernya mana ya?"

"Oh kebetulan hari ini ownernya lagi cari kain buat gaun kakaknya bu."

🖇️# ࣪𝐦𝐚𝐡𝐚𝐝𝐢𝐧𝐚 [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang