8

1.3K 172 18
                                    

Seorang pemuda tampan sedang berdiri di depan toko yang hampir ditutup, dia sedang menunggu hujan reda

Malam hari ini terasa sangat dingin karena keadaan juga sedang hujan, untung saja dia memakai jaket dan kemeja berlapis dan dia juga memakai kaos sebagai dalaman

Dia Kemabli melamun, pikirannya tak karuan saat ini dia menatap langit gelap yang tak hentinya menjatuhkan buliarn buliran kecil yang jika jatuh bersamaan akan langsung membasahi seluruh tubuh

Tarikan kecil di ujung jaketnya mengalihkan atensinya ke samping

Dia menemukan sosok orang lain di sampingnya yang sedang menatap takut dirinya

Sosok pemuda manis dengan bando telinga kucing yang dia pakai seperti anak kecil saja

Sosok cantik yang hanya mengenakan Hoodie panjang sebatas lutut itu menatapnya dengan tatapan sayu

"Maaf, apa ada yang bisa aku bantu?" Dia bertanya pada sosok pemuda manis itu, matanya tak teralihkan dari wajah rupawan si manis bahkan dia baru menyadari bahwa sosok manis ini sudah basah kuyup karena terguyur hujan sedari tadi

Bibir merah mudanya memucat karena kedinginan

Si pemuda manis itu tidak membuka suara sedikitpun bibirnya mengatup dan satu hal yang membuat si pemuda tampan terkejut, telinga kucing itu bergerak gerak dan apa lagi ini? Ekor? Ekor itu bergerak gerak membuat si pemuda tampan membolakan matanya

Hybrid, satu kata yang bisa ia tangkap dari sosok manis di depannya ini, tapi kenapa dia berkeluyuran di waktu malam apalagi keadaan sedang hujan

Hujan mulai reda dan si pemuda tampan bersiap untuk pergi

"Kalau kamu tidak mau berbicara, aku akan pergi"

"Jangan" cicit si manis sembari menarik ujing jaket pemuda tampan itu lagi, jemari kecil itu dia lepaskan dari ujung jaket si tampan

"Mbul mau minta tolong" ucapnya dengan mata yang berkaca kaca

"Astaga jangan nangis" terlambat buliran jernih itu sudah terjatuh terlebih dulu dari mata cantiknya

Pemuda tampan itu berbalik kembali dan tangan lebarnya terangkat menyeka air mata di wajah kecil si manis

"Apa tuan bisa bantu mbul hiks mbul takut"

"Bantu apa? Sudah jangan menangis"

"Dan satu lagi, jangan panggil aku tuan, namaku Yoon Jaehyuk, panggil aku jaehyuk" sosok tampan itu melepaskan jaketnya lalu menyelimuti tubuh basah si hybrid

"Ini nama mbul" Yoshi menunjuk kalungnya yang bertuliskan Yoshonori

"Yoshi" gumam jaehyuk

"Tapi jiji manggilnya mbul"

"Oke mbul aja" ucap jaehyuk

"Kamu mau minta tolong apa?" Yoshi memberikan ponselnya pada jaehyuk

"Telpon jiji hiks mbul tersesat" jaehyuk mengambil ponsel itu, dia berpikir kalo jiji itu pemilik hybrid cantik ini

Jaehyuk menelpon kontak yang bertuliskan nama jiji tapi nomornya tidak bisa di hubungi mungkin ponsel di sebrang sana mati

"Jijinya gak bisa di hubungi sekarang, nanti aja ya hubunginnya" ucap jaehyuk menenangkan

"Tapi sekarang mbul gimana hiks mbul takut hujan, mbul takut ada petir, mbul harus tunggu Jiji di mana?" Jaehyuk juga bingung apa dia bawa pulang ke apartemen aja  kucing ini

"Mbul boleh ikut hyukie?" Tanya si kucing

"H-huh?"

"Mbul takut" ekor dan telinga Yoshi bergerak gelisah

My Sweet Cat | Jiyosh Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang