× MANTAN BRENGSEK! ×
Disinilah mereka, duduk di bawah pohon besar yang berada tepat di belakang sekolah.
Jangan tanya dimana keempat sahabat absurd-nya itu, mereka memilih untuk pergi ke UKS dengan alasan sakit.
Lebih memilih untuk beristirahat di UKS setelah menyelesaikan hukuman dan memakan habis makanan yang dibawa oleh Ryujin dan Yeonjun.
Sedangkan Ryujin sendiri memilih untuk duduk dibawah pohon daripada mengikuti ajakan membosankan Yeonjun.
Mana mau dirinya pergi ke perpustakaan dan menjadi patung hidup di sana. Lebih baik di sini, menikmati sejuknya angin sambil bersandar dan memejamkan matanya.
Tapi sialnya setiap kali menutup mata bayangan mantannya selalu muncul.
"Anjir lah, udah putus juga masa muka lo gentayangan mulu sih di otak gue, kampret emang. " kesalnya.
"Artinya kamu masih sayang sama aku Ryu, " Ryujin tersentak kaget, darimana manusia ini muncul?
Ryujin bangun dari duduknya, "lo ngapain ke sini? Pergi deh, muak gue liat mukanya lo. "
Ujaran kebencian Ryujin memang sedikit menggores hatinya, tapi tidak apa-apa. Dirinya sudah terlalu bersabar dan menunggu lama.
Hari ini juga dan saat ini juga dia ingin membereskan kesalahpahaman yang ada.
"Aku mohon Ryu aku mohon, sekali ini aja kamu dengerin aku. Kita ngomong baik-baik, aku janji nggak bakalan ngusik kamu lagi setelah ini. "
Melihat kesungguhan dimata Jaemin pada akhirnya membuat Ryujin menghela napasnya dan menurut untuk kali ini.
"Yaudah cepetan, "
"Oke sebelum itu aku minta maaf, benar-benar minta maaf sama kamu, aku akui kalo hubungan kita selama ini berlandaskan truth or dare, "
Mendengar itu keluar langsung dari mulut Jaemin rasanya dada Ryujin menjadi sesak.
"Memang awalnya aku jalanin sesuai itu, tapi sumpah Ryu demi apapun aku jadi sayang beneran sama kamu Ryu. Yang tadinya pura-pura malah jadi beneran. Aku akui kalo aku terjebak dengan permainan aku sendiri. "
Jaemin mengambil tangan Ryujin dan menggenggamnya.
"Sumpah Ryu, nggak ada niatan dari aku buat nyakitin hati kamu tapi aku tahu aku salah dan tetap salah. Untuk itu maafin aku, aku mohon. "
Ryujin menutup matanya sebelum kembali membuka, "huft susah ya Jaemin. Enak banget jadi lo yang sampai saat ini masih nggak bisa gue lupain, dan begonya gue malah maafin lo begitu aja. Gue juga nggak seburuk itu buat dendam sama lo tapi rasa marah, kesal, kecewa itu ada. Dan itu yang buat gue memutuskan untuk jauh dari lo, kalau gue di dekat lo gue bakalan ingat dan itu buat hati gue sakit, sakit banget. "
"Gue sayang sama lo tanpa syarat, gue terima lo apa adanya, tapi gue nggak nyangka kalo hubungan kita hanya bahan mainan lo sama temen-temen lo. Gue marah Jae gue marah banget, tapi setelah melihat lo menyesal dan minta maaf dengan tulus gue berubah pikiran. Nggak bisa dipungkiri kalau gue juga seneng lo sadar dimana letak kesalahan lo dan mau minta maaf. "
"Gue tahu nggak gampang buat lo minta maaf kayak gini, tapi gue salut karena lo dengan berani mau minta maaf ke gue. Dan untuk itu gue maafin lo. "
Mendengar itu membuat Jaemin bahagia bukan main, ingin memeluk tapi masih sadar diri jika dia tidak punya hak sama sekali.
"Jadi sekarang kamu nggak marah lagi kan? " tanya Jaemin memastikan.
"Iya, kesel doank sih. Udah itu aja kan? Gue udah bisa pergi kan? "
Jaemin mencekal tangan Ryujin, "tunggu dulu Ryu, aku masih pengen ngomong. "
Brukk
"Anjir pantat gue, "
"Haechan bangsat, mulut toa. "
"Jisung anjir tuh kentutnya bau banget. "
"Lo semua nguping ya?! " bentak Jaemin membuat teman-temannya dan Ryujin tersentak.
Dengan senyum bodoh Haechan bangun, "ini loh nggak sengaja lewat big boss, iya kan? "
"Hah? Kan tadi bilangnya emang mau nguping, " jujur Jisung yang mendapat tatapan tajam dari yang lainnya.
Renjun yang jauh lebih waras memilih untuk maju dan menjelaskan, "maaf Ryu kita yang salah, seharusnya kita nggak jadiin lo dan perasaan lo sebagai bahan mainan, sekali lagi maaf. Tapi satu yang lo harus tahu pasti kalau Jaemin beneran sayang sama lo. "
"Yoi bener, dia juga niatnya pengen jujur sama lo dan minta buat memulai hubungan kalian yang baru tanpa landasan ToD atau apapun itu, hanya mungkin waktu itu lo dengernya kurang lengkap makanya jadi salah paham. " tambah Jeno.
Melihat Ryujin yang terdiam dengan inisiatif Mark mengajak teman-temannya untuk pergi dari sana, mungkin Jaemin dan Ryujin butuh waktu berdua.
-----
Keheningan itu terus berlanjut, Ryujin dan Jaemin terlarut dalam pemikiran mereka masing-masing.
"Ryu— "
"Jae— "
"Lo aja. "
"Nggak kamu aja. "
"Udah lo aja. "
"Ladies first. "
"Gue bingung harus ngomong apa. " jujur Ryujin.
"Aku aja ya, kayaknya waktu itu kamu emang nggak dengerin sampai habis ya, " ujar Jaemin membuat Ryujin tersadar.
Memang benar dirinya hanya mendengar sampai Jaemin dan teman-temannya berbicara tentang ToD setelah itu dirinya pergi.
"Hari itu, rencananya aku pengen jujur sama kamu. Pengen minta maaf dan mau membangun hubungan kita dari awal tanpa kebohongan lagi, tapi sayang banget ya, malah jadi kacau. " suara Jaemin merendah.
Jaemin maju selangkah dan berlutut di hadapan Ryujin membuat Ryujin kaget bukan main.
Dirinya memang sudah memaafkan Jaemin walau masih ada rasa kesal tapi Jaemin tidak harus sampai berlutut juga, jujur Ryujin tidak suka ada orang yang berlutut untuknya.
Masih dengan keterdiaman Ryujin, Jaemin mengambil kedua tangan Ryujin dan menggenggamnya erat.
"Aku tahu aku salah, dan aku bahagia saat kamu mau maafin kamu. Tapi jujur Ryu aku beneran nggak bisa ngelepasin kamu, nggak bisa lihat kamu sama cowok lain selain aku, nggak bisa lihat kamu ketawa lepas selain sama aku, dan nggak bisa kalau status kita cuman mantan. "
"Aku tahu kalau untuk sekarang dan mungkin dimata banyak orang aku brengsek. Iya aku nggak bakalan menepis itu, karena itu memang kenyataannya, tapi aku mohon sekali lagi. Sekali lagi aja Ryu, kamu kasih aku kesempatan kedua, aku janji kali ini nggak akan ada permainan gila atau kebohongan lagi. Kali ini aku serius mau membangun hubungan kita dari awal. "
× MANTAN BRENGSEK! ×
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] MANTAN ; Na Jaemin Ft Ryujin
Teen Fiction[ COMPLETED ] Entah Ryujin yang bodoh atau Jaemin yang terlalu brengsek. Ryujin yang sudah terlanjur sayang pada Jaemin akhirnya harus menerima kenyataan jika hubungan mereka selama ini didasari dengan sebuah tantangan yang kekanak-kanakan. Dilain s...