Pendekatan.

2.1K 230 25
                                    

Happy Readingఌ︎

ini akhir pekan dan Mark mengajaknya untuk pergi bersama untuk di temani ke perpustakaan, Haechan ikut saja toh mungkin ini bisa menjadi pendekatan untuknya agar mark bisa semakin tertarik kepadanya. Bukannya percaya diri, hanya saja Beberapa hari ini mark memang semakin dekat dengannya dan itu membuat haechan cukup senang. Tentu saja.

Dan mina juga tetap tak berhenti mendekati mark, tapi beberapa kali mark menolak. Bahkan kemarin saja Mina minta di temani nonton di bioskop tapi mark menolak dengan alasan akan pergi dengan haechan. Tentu saja dia senang, karna haechan fikir mark memang mulai menyukainya. Jika itu benar, jadi perjuangannya selama hampir dua tahun ini tidaklah sia-sia.

haechan yakin dia berhasil, dia percaya kepada dirinya sendiri bahwa dia bisa. Haechan bukan tipe orang mudah menyerah, haechan akan menyerah jika dia sudah benar-benar lelah dan tidak bisa lagi bertahan. Maka disanalah haechan akan menyerah.

"Mark kau mau mencari buku apa?" Tanya haechan yang membuntuti Mark dari belakang, Mark masih mencari buku yang haechan tidak tahu.

"Buku pelajaran biasa dan juga Mina menitip untuk memintaku mencari buku novel, dia sempat menghubungiku tadi"

Haechan menghentikan langkahnya, jadi mark meminta di temani membeli untuk mina? Haechan menghela nafasnya pelan. Sepertinya dia memang terlalu percaya diri sehingga kadang dia lupa diri siapa orang yang sedang dirinya perjuangkan.

"Ini, minumlah" mark menyerahkan kopi yang baru dia beli tadi, kini mereka sedang ada di taman dekat perpustakaan.

"mark"

"hm?"

"apa kau masih belum menyukaiku?" mark terbatuk pelan karna tersedak kopi yang dia minum, pria itu menatap haechan yang terlihat menunjukan tatapan penuh arti.

"apa maksudmu?" Haechan menghela nafasnya pelan. Ternyata memang mark belum menyimpan rasa apapun kepadanya, sudah hampir tiga tahun dia berjuang nyatanya semuanya masih sama.

"Maksudku mark, sudah mau tiga tahun dan apakah tidak ada yang berbeda? Apa tidak ada sedikitpun yang berubah. Apa kau belum menyukaiku? Sampai saat ini" Haechan mencoba untuk tetap tersenyum meski sejujurnya hatinya kini berdenyut sakit karna pertanyaannya sendiri.

"Tentu saja ada" seketika haechan menonggak menatap mark menunggu jawaban dari pria di depannya ini, menunggu kelanjutan dari perkataan mark.

"aku menyayangimu"

"kau___ menyayangiku?" Tanya haechan lagi dan mark mengangguk, apakah Mark benar-benar mulai menyimpan rasa kepadanya? Apakah haechan berhasil mendapatkan cintanya.

"sebagai adik" kening haechan mengernyit bingung, menatap mark.

"adik?"

"Yah, aku menyayangimu sebagai adikku. Menjaga dan akan selalu di sampingmu sebagai Hyung yang baik, kau adalah adikku haechan. Aku sudah menganggap mu sebagai adikku tidak lebih" senyum haechan luntur saat itu juga, apa maksudnya? Jadi selama ini haechan hanya di anggap adik. Apa perjuangan haechan dan beberapa kali dia menyatakan perasaanya mark hanya menganggapnya adik.

"adik? jadi tiga tahun aku berjuang kau hanya menganggap ku adik?" Haechan tersenyum kecut mencoba untuk menahan diri agar tidak emosi ataupun menangis.

"Maksudku haechan__"

"apa selama ini perjuanganku tidak terlihat oleh mu mark? Apa semuanya terlihat omong kosong untukmu, maksudku. Aku beberapa kali menyatakan perasaanku dan kau menganggap ku sebagai adik?!" Haechan menarik nafasnya pelan, menutup matanya mencoba menenangkan diri.

I'm Sorry because i love you_Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang