The Black Beauty | Part 2. First Meet

27 5 6
                                    

Bel pintu berbunyi seorang perempuan yang sedang melayani pembeli tiba-tiba menoleh ke arah pintu untuk melihat siapa gerangan yang datang dan benar ini waktunya wanita itu datang tepat di jam 05.00 pm.

"apa kau memesan minuman seperti biasanya nona?" perempuan itu tersenyum senang melihat Carmen datang dengan melepaskan maskernya kemudian menganggukkan kepalanya

"how can anyone not love matcha? ini adalah minuman paling lezat di dunia" Carmen duduk disebelah jendela. membasahi bibirnya kemudian membaca buku yang sempat ia bawa ditasnya.

"everyone has different taste" perempuan itu tersenyum dan menyerahkan matcha itu ke pemiliknya.

Carmen menanggapi dengan senyum miring yang khas dari dirinya.

Wanita cantik yang berambut brunette itu terdiam sejenak dan bertanya ragu "Carmen, kau pernah bilang akan bekerja disini bersamaku. apa kau serius dengan hal itu?"

Bella tidak pernah mengetahui tentang siapa Carmen sebenarnya. Tapi ia sangat tahu betul Carmen datang dari keluarga berada, aura dan penampilannya sangat ketara dari dirinya. Memang mereka dekat satu sama lain tapi Bella tidak pernah menanyakan hal lebih kepada Carmen karena takut melanggar privasinya.

"yeah why not?mungkin minggu depan. aku masih sibuk dalam beberapa hari ini"

"bukankah setiap hari kau selalu mengucapkan kata sibuk nona?" tuturnya

Carmen terkekeh kecil dengan menenggak matcha miliknya "kau benar tapi kau harus siap karena mungkin beberapa hari lagi nona ini akan berada disampingmu untuk menemanimu bekerja"

Bella tertawa kecil sehingga menampilkan lesung pipi miliknya "sungguh aku ingin duduk disini bersamamu lebih lama tapi sepertinya pelanggan yang lain sedang menunggu kehadiranku" ucapnya menyentuh tangan Carmen sekilas lalu pergi. Carmen tersenyum menanggapi dan memilih membaca bukunya kembali.

Carmen melirik ke arah gelang jam tangannya yang berkarat emas membuatnya sangat berkilau. Tapi bukan itu yang Carmen sukai melainkan logo mahkota Rolex yang benar-benar menonjol terletak dibagian bahu dan juga gesper digelangnya. waktu menunjukkan tepat di jam 06.00 pm ia harus pergi sekarang untuk menyelesaikan pekerjaannya kembali. Carmen harus pintar dalam mengatur setiap waktunya. Karena baginya waktu tidak dapat dibeli dengan apapun. waktu tidak dapat dikembalikan jadi ia harus menggunakan setiap detiknya dengan hal yang berharga.

"aku harus pergi sekarang. thanks bella." Carmen memeluk perempuan itu dan segera pergi meninggalkan coffe shop.

Seorang pria berdiri didepan toko buku sambil melihat ponselnya yang terus bergetar akibat banyaknya notif yang masuk dari ponselnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang pria berdiri didepan toko buku sambil melihat ponselnya yang terus bergetar akibat banyaknya notif yang masuk dari ponselnya. Tiba- tiba ia merasa ada seseorang yang menabrak sepatunya.

"awhhh...matchaku--" Carmen melihat matchanya yang tumpah dan mengutuk orang yang membuat matchanya jatuh "Tuan, apa kau tidak bisa menyingkirkan kakimu dari tengah jalan?!apa kau tidak melihat matcha ku tumpah karenamu?" rutuk Carmen. Ia jatuh tergeletak dengan memandang pria itu tajam

The Black Beauty {H.S}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang