XIV

314 46 10
                                    

-Happy reading-


[ Lima tahun yang lalu.]

Choi mujin duduk di kursi dengan keringat yang membasahi tubuhnya. Pria itu melepaskan sarung tangan tinju dengan Yoon donghoon ikut mendudukan dirinya di sebelah Mujin.

Donghoon memberikan Mujin sebuah kotak kecil, membuat Mujin kebingungan.

"Apa ini?" tanya Mujin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa ini?" tanya Mujin.

"Hadiah ulang tahun" kata Donghoon.

Mujin tertawa, tangan pria itu bergerak membuka kotak tersebut. Mujin mengambil sebuah korek zippo dari dalam kotak.

"Kau gila?"

"Hebat kan? Cobalah" Donghoon memberikan sebatang rokok untuk Mujin.

"Kau ingin aku cepat mati?"

"Kau ini"

"Jangan gunakan korek api sekali pakai, kau bosnya. Pakai itu" lanjut Donghoon.

"Tidak ada suaranya"

Mujin membuka tutup korek itu dan keluar bunyi 'Ting'.

"Ada suaranya" bela Donghoon.

Mujin mulai menyalakan rokok tersebut dan menyalakan rokok Donghoon juga.

Mereka pun merokok bersama.

Beberapa hari kemudian, Mujin menggenggam korek api itu di genggaman tangan kanannya. Mujin memegangi rambut pria yang berlutut di hadapanya, pria itu melayangkan pukulan demi pukulan pada wajah sang pria dengan sebatang rokok yang berada di antara gigi Mujin.

Pria itu tergeletak tidak berdaya di lantai, Mujin membuka korek api tersebut dan menemukan seperti sebuah alat pelacak dari dalam korek api tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pria itu tergeletak tidak berdaya di lantai, Mujin membuka korek api tersebut dan menemukan seperti sebuah alat pelacak dari dalam korek api tersebut.

Choice [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang