kesedihan Alona

4.8K 473 7
                                    


" Yakk dasar pria kasar! Rasa kan ini!!"
Teriak gadis cilik yang berkepang dua.

Gadis cilik itu sedang menarik rambut bocah kribok di depan nya.

" Lepas! Dasar orang miskin! Aku tidak Sudi mempunyai sodara seperti kamu!" Hardik Bocah lelaki itu kepada gadis cilik di depan.

Brug

" Hei kau kira aku sudi hah! Tidak Sangat menjijikkan lihat rambut mu saja tidak lurus! Dasar aneh!" Ejek Alona.

Yaps, Gadis cilik itu Alona Alistair anak Mayang.

" Kau! Dasar anak jalang! Ibu Wanita penggoda! Gara gara ibu mu Ayah ku meninggal kan Ibu ku!" Teriak Daniel Mananta Anak dari Paman Sam.

" Cih, Mulut mu Sangat bau bocah! Apa kau tidak pernah gosok gigi hah? Dan dengar baik baik ya, Aku tidak sudi punya Ayah seperti Ayah mu, jika pendirian nya kuat dia tidak akan tergoda dengan setan di luar sana!" Teriak Alona sambil menonjok Wajah Daniel.

" Huh, Ayah ku tidak akan tergoda jika Ibu mu tidak mengoda Ayah ku!" Kata Daniel dengan menahan tangis.

Sungguh tonjokan Alona Sangat kuat untuk ukuran anak kecil, kondisi Daniel saat ini sangat lah kacau Hidung mengeluarkan darah dan mata nya menyipitkan berwarna ungu lebam.

Alona hanya kusut saja dan sedikit cakaran di wajah mulus nya.

" Hahaha, Ayah mu saja yang pendirian nya lemah, Dasar kucing jalanan haus belaian!" Ejek Alona.

Mereka Kembali baku hantam, anak anak di sana hanya melihat tidak ada niatan untuk melerai nya atau memanggil Ibu Daniel.

Alona dengan beringas memukul bahkan mengigit tubuh Daniel tanpa Ampun, Daniel kewalahan menghadapi serangan Alina.

" Alona stop!" Perintah Buana Mananta.

" Bibi Buana lepas kan aku! Aku ingin memberi pelajaran pada anak mu!" Kata Alona Sambil memberontak.

" Berhenti Lona lihat anak ku sudah sekarat," Bujuk Buana Kepada Alona.

Alona Menatap ke bawah Melihat ke arah Daniel,

" Rasa kan bocah kribok!!" Ejek Alona

" Kau!!" Belum selesai berbicara Daniel pingsan.

" Maaf kan anak Bibi lona," Mohon Buana.

" Tidak mau Bibi, Lihat gara gara anak mu wajah mulus ku ada bekas cakarannya!" Ketus Alona.

" Kamu mau apa biar memaafkan anak Bibi?" Tanya Buana.

" Cerai kan Paman Sam, dia terlalu buruk untuk Bibi ku yang cantik ini, Dan maaf kan atas tingkah Ibu yang mengambil suami mu,"

Alona bersujud di bawah kaki Buana, dengan tulus bahkan tanpa jijik Alona menyentuh telapak kaki Buana yang kotor terkena lumpur.

" Tolong Bi Maaf kan Ibu ku, Aku merasa sangat jijik Bi, Jika bukan berkat kebaikan Bibi Ibu ku tidak akan sesukses ini, dan dengan tidak malu nya dia mengambil suami mu,"

Air mata Alona menetes, Dia sangat malu atas tingkah ibu nya, Buana merupakan sahabat Mayang. Jika bukan karena Buana Mayang tidak akan sesukses ini.

Buana memberi modal bahkan menjual lahan nya hanya untuk Memberi modal Mayang membuka usahanya.

" Bangun lah Peri kecil ku, Ini bukan salah mu Sayang. Tidak usah bersujud di depan Bibi," Buana tidak sanggup menahan tangis melihat wajah sedih Alona.

" Aku pamit bi,"

Alona pergi Dengan kaki pincang nya, baju nya kotor dan sedikit sobek.

Srott

Hik hik

Alona menarik ingus nya dan sesekali sesegukan.

" Dah dah Bibi, Maaf ya Daniel semoga kamu tidak balas dendam di masa depan nanti!" Teriak Alona.

Bersambung....

VOTE!!
KOMEN!!
TANDAI TYPO!!
KOMEN!!SHARE!!
Follow Akun


My Daddy My LoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang