Alona menatap anak anak kecil yang bermain-main kesana ke mari bersama teman teman nya.
Alona hanya menatap mereka tanpa niat untuk bergabung, lalu gadis cantik dengan baju mewah mendekati Alona dengan senyum mengejek.
" Bocah itu aku ingat dia adalah salah satu orang yang menghancurkan ku di masa depan, Bellia kau masuk dalam list hitam ku,"
Semua anak anak di sana Menatap ke arah dua gadis cantik namun berbeda kasta.
Bellia Baron Greenwich Anak tiri Baron Dake Greenwich, Meski Baron pangkat nya rendah di mata bangsawan tapi Pangkat Baron lebih tinggi di banding rakyat biasa.
" Hei anak penggoda! Lagi apa kau disini? Kau tidak pantas bermain dengan para bangsawan!" Hardik nya.
" Ibu ku dengan Ibu mu sama saja Nona sombong!" Ketus Alona.
" Tidak! ibu kita berbeda ibu jalang sedangkan ibu baronnes wanita bangsawan," Jawab Bellia dengan sombong.
Alona tertawa keras membuat orang Orang Menatap aneh dirinya.
" Kau ini mau melucu atau apa hah? Ibu mu wanita penggoda yang mengoda Baron Dake, dan ingat ibu mu hanya istri ke dua Baron bukan Baronnes," Kata Alona sedikit tertawa.
" Dan lihat diri mu, ini lah hasil Ibu mu mengoda nya sampai jadi diri mu sebesar ini," lanjut Alona membuat Bellia mati kutu.
" Kenapa diam? Nggak bisa jawab? Huh jangan sombong Nona Baron tunggu beberapa tahun lagi aku akan menjadi putri kaisar," Kata Alona dengan sombong.
" Bangun hei ini sudah siang jangan bermimpi nanti jatuh nangis!" Ejek Bellia.
" Aku tidak cengeng Nona mau jatuh sekeras apa pun aku tidak akan menangis, tidak seperti mu tidak di berikan baju itu aja udah nangis, dasar Manja!" Ejek Alona.
" Aku tidak bermimpi, jika itu terjadi akan aku buat kau menjilati kaki ku," Janji Alona membuat Semua orang diam.
" Dewi kehidupan dan dewa Matahari menyaksikan janji ku ini!"
Setelah mengatakan itu Alona memutar tubuh nya untuk pergi tapi baru beberapa serong dia kembali menatap Bellia,
" Dewa Langit TOLONG JATUH KAN SESUATU YANG MENJIJIKKAN DI ATAS KEPALA NONA SOMBONG INI!" Teriak Alina sambil mengadah kan kepala nya ke atas.
Setelah berteriak Alona meninggalkan anak anak sombong itu, Mereka semua termasuk Bellia Menatap ke atas langit.
Plek
Kotoran burung jatuh tepat di atas kening Bellia.
" Aaa Mama!!!"
***
Alona menatap telur besar didepan nya, saat ingin pulang dari taman. Semua benda besar jatuh tepat di depan nya.
Telur itu berwarna biru seperti telur asin,
Tokk tokk
Alona mengetuk telur besar yang tinggi nya seperti balita berumur dua tahun.
Bayangin telur nya sebesar boneka Boba atau segalon air minum.
Krek
Alona terkejut saat mendengar suara dari telur itu,
" Hei kau makhluk apa? Dewa ini bencana atau keberuntungan untuk ku?" Tanya Alona.
" Telur Aneh dengar kan aku yah! Jika kau mendengar kan aku beri aku pentunjuk ya!" Kata Alona menempelkan telinganya di cangkang telur.
Satu menit sampai menit ke sepuluh telur itu hanya diam saja.
" Baiklah aku anggap kau makanan dari Dewa, Aku akan memasak telur mu!"
Bocah umur sembilan tahun itu mencoba membopong telur besar itu,
" Huh berat!" Keluh Alona.
Alona mengelinding Telur itu seperti mengelinding buah semangka.
" Yeah berhasil," Seru Alona.
Saat ingin mengelinding Telur itu, melompat seperti kelinci.
"AAAAA,"
Bersambung...
VOTE!!
KOMEN!!
TADAI TAYPO!!
SHARE!!
Follow Akun & IgBye
KAMU SEDANG MEMBACA
My Daddy My Lover
FantasyAku menatap datar para manusia penjilat di depan ku, termasuk orang yang melahir kan ku. Dan seluruh rakyat di negeri Air, Di tempat khusus duduk tempat para petinggi. Ada seorang Pria tampan yang selama ini aku panggil Papa. Dia menatap sedih ke ar...