Menatap tajam ke arah dua manusia berbeda jenis kelamin yang sedang berciuman mesra di ruang tamu.
" Cih, Menjijikkan!" Gumam Alona menatap Ibu nya dan Paman Sam yang sedang bercumbu panas.
Tuk
Alona melempar sepatu basah yang di pakai nya tadi ke arah Paman Sam.
Sepatu itu pas jatuh di kepala Paman Sam." A-lona!"
" Ya Ini aku, sudah puas?" Tanya Alona.
" Tidak sayang kamu salah lihat," Elak Mayang.
" Aku tidak buta!" Jawab Alona.
" Maafkan Paman Alona, Aku Mencintai Ibu mu," Kata Paman Sam.
" Aku tidak perduli! Pergi atau aku yang pergi," Ancam Alona.
" Tidak Nak, duduk sini bentar Mama ingin menyampaikan sesuatu kepada mu," Kata Mayang.
" Kata kan!" Suruh Alona.
" Ibu dan Paman Sam akan menikah sayang, Kau senang bukan? Kau menginginkan Ayah kan?" Tanya Mayang.
" Tidak!"
" Kau akan mempunyai Ayah dan anak anak nakal itu tidak akan mengejek mu lagi," Bujuk Mayang.
" Benar Alona kau akan memiliki Kakak," Bujuk Paman Sam.
" Tidak!"
" Terserah Lona, ibu tidak butuh Restu Mu! Mama akan menikah besok!" Tegas Mayang.
" Terserah, Lihat besok apa yang terjadi!" Ancam Alona dengan senyum iblis.
Alona meninggalkan ruang itu dengan aura yang benar benar mengerikan, Paman Sam bergetar ketakutan.
" Apa kita batal kan saja Mayang?" Tanya Paman Sam.
" Tidak Sam! Alona hanya anak kecil biasa, Emosi nya labil, Jangan kau anggap serius," Kata Mayang memberi Perhatian pada Paman Sam.
***
Alona Menatap datar ke arah Para pelayan yang sibuk membuat Acara pernikahan Mayang dengan Sam.
" Rupa nya Mereka benar benar melakukan nya, Tenang saja aku akan mengagalkan nya Ibu tercinta," Kata Alona.
Alona pergi dari tempat itu, mengunakan tudung kepala nya, Alona pergi ke arah belakang rumah nya.
Tanpa sepengetahuan Orang orang Alona berdiri di depan kadang babi liar yang sudah dia siap kan malam tadi.
" Kau siap teman? Di dalam nanti kau seruduk Si pengantin pria ya! Dan buat Acara nya benar benar kacau!" Kata Alona kepada babi babi hutan.
" Pintar! Dan ini makanan mu, Jangan Keluar sebelum aku memberi kode!" Kata Alona di balas anggukan Kepala babi babi itu.
" Aku duduk disini," Kata Alona menatap Babi babi itu.
" Hei kera, tolong bantu aku dong! Ajak teman-teman mu hancurkan ladang jagung dan pisang yang di bagian barat," Kata Alona.
Mengerti tatapan takut kera itu, Alina memberi tahu bahwa penjaga di sana sedang berada di acara pernikahan Tuan mereka.
" Tenang saja tidak ada penjaga dengan jebakan, Kau mau balas dendam bukan? Dia yang membunuh anak mu? Silahkan buat pemilik lahan itu bangkrut," Kata Alona.
Monyet itu berteriak memanggil teman-temannya, dan datang lah segerombolan monyet monyet yang menyaut pekikan Kera tadi.
Kelompok Kera itu langsung pergi ke arah barat tempat Lahan Paman Sam.
" Sungguh menyenangkan," Kata Alona terkekeh sinis.
Babi babi liat itu sudah di beri kode oleh Alona, Mereka berlarian kesana kemari Membuat para tamu undangan serta pendeta ketakutan.
Mayang Sudah pingsan karena serudukan Babi itu, Paman Sam berlari tunggang langgang menghindar kejaran babi hutan.
Baju yang di gunakan sudah kotor karena makan dan minum yang dia tabrak, Babi itu menyeruduk pantat Paman Sam.
Mereka semua menyerang Paman Sam dengan bruntal membuat tubuh Paman Sam Luka luka dan lebam.
Alona meniupkan terompet bahwa pertujukan sudah selesai, Babi babi itu pergi setelah membuat kekacauan.
Alona turun dari atas pohon,
" Jangan pernah menganggap ancaman Alona itu main main Ibu!" Kata Alona.
Para pelayan yang menyaksikan itu ketakutan melihat kekejaman Anak majikan nya.
Alona menaiki tangga menuju ke kamar nya yang berada di lantai dua, Alona memasuki kamar berwarna blue baby itu dengan perasaan gembira.
Alis Alona mengerut Melihat gundukan besar di kasur nya, Alona menyingkap selimut yang berwarna putih itu.
Mata nya Melotot," TELURRR ANEHHH!!"
Bersambung....
Vote & tandai typo
Komen/tinggalkan jejak
Share
Follow akun & IgBye
KAMU SEDANG MEMBACA
My Daddy My Lover
FantasyAku menatap datar para manusia penjilat di depan ku, termasuk orang yang melahir kan ku. Dan seluruh rakyat di negeri Air, Di tempat khusus duduk tempat para petinggi. Ada seorang Pria tampan yang selama ini aku panggil Papa. Dia menatap sedih ke ar...