Bab 22 | Support System

603 39 4
                                    

Saat sedang membahas bisnis, Keira tiba-tiba merasakan kepalanya pusing. Badannya sedikit tidak enak, perutnya begitu mual. Wajahnya kini sudah pucat pasih.

"Keira, kamu kenapa?"

Secara bersamaan Dylan dan Mo Lingze mengucapkan kalimat itu. Keira memandangi mereka secara bersamaan.

Dylan pun sedikit terkejut ketika melihat wajah Mo Lingze yang ikut khawatir dengan istrinya.

Keira langsung menggeleng

"Nggak papa. Hanya sedikit pusing"

Dylan langsung mendekati Keira, langsung merangkul tubuh Keira memapahnya berdiri.

"Ayo kita pulang."

Mo Lingze hanya terdiam menyaksikan Dylan dan Keira yang sangat begitu dekat.

"Direktur Mo, terima kasih buat hari ini. Saya mau nganter istri saya pulang dulu" ucap Dylan

"Istri?" ucap Mo Lingze tak percaya.

Bagai tersambar petir di siang hari, Mo Lingze terkejut bukan main. Hatinya terasa sakit ketika mengetahui kalau Keira kini sudah menjadi istri dari sahabatnya sendiri. Gadis yang selama ini ia cintai.

Saat Dylan dan Keira sudah pergi, tiba-tiba ada seseorang yang mendekati Mo Lingze. Lalu ia berkata : 'Kalau masih sayang, kejar!'

Mo Lingze menengok ke arah sumber suara itu "Bagaimana mungkin? dia udah milik orang lain,"

"Terkadang kita harus sedikit egois demi kebahagiaan kita sendiri"

Rupanya Mo Lingze mulai terpengaruh oleh ucapan orang itu, yang entah dari mana asalnya, ia tiba-tiba muncul begitu saja di hadapan Mo Lingze.

***

Saat mulai masuk gerbang apartemen, Keira di kejutkan oleh beberapa karangan bunga yang di tunjukkan padanya yang tulisannya itu:

'WE ALWAYS SUPPORT YOU QUEEN KEIRA. - KEIRALOVER'

'SEMANGAT QUEEN KEIRA, WE LOVE YOU -FANBASE KEIRA FANS'

Bahkan saat mereka sampai di di loby apartemen, disitu sudah banyak fans yang sedang menunggu Keira. Mereka begitu histeris ketika melihat mobil Keira datang. Keira terharu dengan perlakuan fansnya, bahkan di saat terpuruk nya sekarang masih banyak yang sangat sayang dengannya.

"Fans kamu, sayang banget ya sama kamu." ucap Dylan.

Keira langsung menghapus air matanya, "Iya, bagiku mereka segalanya."

Dylan tersenyum sambil memegang tangan Keira "Temuilah mereka, jika kamu ingin"

Keira langsung tersenyum lebar, ia tidak mengerti mengapa Dylan begitu peka. Keira langsung membuka pintu, lalu menghampiri beberapa fansnya.

Dylan pun ikut menemani Keira, karena ia tidak ingin Keira sampai kenapa-kenapa.

Fans Keira pada berbondong-bondong menghampiri Keira. Bahkan beberapa dari mereka memberikan buket bunga yang cantik kepada Keira.

'Keira ini buat kamu'

Keira langsung berkaca kaca matanya, sampai ia tidak bisa berkata-kata. Karena sangat terharu.

"Ya ampun, terima kasih banyak loh. Hiks'

Keira mengusap air matanya.

"Queen, Please Don't Cry"

Dylan langsung menghampiri Keira lalu merangkulnya.

"Keira sangat terharu dengan perlakuan kalian." ucap Dylan.

Princess And Perfect HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang