Bab 12 | Welcome to Shanghai

767 43 2
                                    

Setelah melakukan perjalanan panjang dari bandara Soekarno Hatta tujuan SHA (Shanghai Hongqiao Airport). Menghabiskan waktu selama 12jam. Walau sempat transit di Tokyo beberapa menit.

Para penumpang yang terhormat, selamat datang di Shanghai, kita telah mendarat di Bandar Udara internasional Pudong Shanghai, kami persilahkan kepada anda untuk tetap duduk sampai pesawat ini benar-benar berhenti dengan sempurna pada tempatnya dan lampu tanda kenakan sabuk pengaman dipadamkan. Berakhirlah sudah penerbangan kita pada hari ini atas nama China Eastern Airlines kapten Lu Wei, dan seluruh awak pesawat yang bertugas mengucapkan selamat berpisah dan semoga dapat berjumpa lagi di dalam penerbangan China Eastern Airlines lain waktu. Sebelum meninggalkan pesawat, kami ingatkan kembali kepada anda untuk memeriksa kembali bagasi kabin anda agar tidak ada barang yang tertinggal. Para penumpang dengan lanjutan penerbangan silahkan melapor pada bagian layanan pindah pesawat di ruang penerbangan. Terima kasih.

Suara announcement dari pramugari begitu jelas. Semua orang yang berada di dalam pesawat mulai sibuk merapihkan barang-barangnya.

Keira melepaskan bantal leher yang ia gunakan, lalu kembali merubah penampilannya. Mulai memakai masker, kacamata hitam, dan topi.
Cuaca di Shanghai malam ini cukup dingin, Keira sudah mempersiapkan mantel yang akan ia pakai.

Keira sampai di Shanghai pukul 10 malam. Ia langsung memberitahukan ini kepada Dylan. Keira berjalan menuju tempat parkiran sambil menelfon Dylan.

"Hallo"

"Sudah sampai?"

"Oke, tunggu sebentar. Aku akan kesana"

Itulah yang Dylan ucapan selama di telfon. Ia mengatakan akan sampai dalam waktu 30 menit.

***

30 menit telah berlalu, dan benar saja. Dylan langsung menelfon Keira, mengabari kalau dia sudah berada di parkiran.

"Hallo, aku udah sampai di parkiran B1."

"Aku sudah melihatnya"

Mereka saling melempar senyum, Keira langsung berlari kecil ke arah Dylan. Tangannya melebar seolah ingin memeluk eratnya, dan Dylan tentu sudah harus sigap menangkapnya.

Hap

Keira dan Dylan saling berpelukan, satu tangan Dylan mengelus lembut rambut Keira. Saat mereka sedang melepas rindu, Manajer Laura menghampiri mereka.

"Ehemm"

Suara kak Laura menghentikan aktifitas mereka. Mereka menengok ke arah Laura. Ia memberikan selembar masker kepada Dylan.

 Ia memberikan selembar masker kepada Dylan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Princess And Perfect HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang