➺ 2 ⸻ Kecurigaan Kak Mark

4.9K 261 9
                                    

_____________________________________

𝖬𝖺𝗋𝗄 𝖫𝖾𝖾 𝑨𝒔 𝑫𝒐𝒎𝒊𝒏𝒂𝒏𝒕

And

𝖫𝖾𝖾 𝖩𝖾𝗇𝗈 𝑨𝒔 𝑺𝒖𝒃𝒎𝒊𝒔𝒔𝒊𝒗𝒆

Markno slight Jaeno

Warning ⚠️
Seperti chapter sebelumnya, marga keduanya berubah menjadi Jung. I love Jung fams with whole of my life.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

______________________________________
Chapter 2 ┊ Kecurigaan Kak Mark
______________________________________

Mengetahui bahwa anak sulungnya yang telah mengambil keperawanan lubang Jeno, jujur saja membuat Jaehyun sedikit kesal. Dia iri tentu saja. Bisa bisanya sang anak mendahuluinya saat Jaehyun menahan diri untuk tidak menodai sang putra. Karena sedikit kesal, gerakan pinggul Jaehyun jadi lebih kasar dari sebelumnya. Jaehyun kembali bangun dan mengungkung tubuh Jeno yang lebih kecil di antara kedua lengannya.

"Aahhhh ayahhhh," desahan Jeno berubah jadi rengekan saat itu. Jaehyun tidak menggerakan pinggulnya dengan cepat. Tempo hentakannya pelan, namun Jaehyun seolah menggunakan seluruh tenaganya saat pinggulnya menghentak masuk. Hingga ujung penisnya menumbuk kuat titik manis Jeno. Membuat sang anak kini mendesah setengah merintih.

"Kalian menyembunyikan itu dari ayah, hm?" Nada pertanyaan Jaehyun terdengar begitu mengintimidasi. Jujur saja Jeno dibuat gugup. Terbongkarlah apa yang sudah dia dan sang kakak lakukan beberapa hari lalu. Hentakan pinggul Jaehyun kembali membuat Jeno mendesah setengah memekik.

"Aaakkhhh ampun ayahhh." Jawab Jeno dengan rintihannya. "Menurut ayah, kami akan berani mengatakannya?" Tanya Jeno. Dia menatap Jaehyun dengan mata kecilnya yang kini tampak sayu akibat kelelahan namun juga tidak bisa mengelak dari rasa nikmat akibat permainan ranjang Jaehyun.

Tidak. Tentu saja Mark dan Jeno tidak akan berani mengungkapkan itu. Jaehyun tidak merespon dan memilih untuk kembali menggerakan pinggulnya dengan cepat. Membuat Jeno kembali mendesah dengan suaranya yang semakin parau. Jaehyun benar benar kalap, dia emosi dan tak bisa membendungnya. Membuatnya kini menggempur lubang Jeno tanpa ampun. Suara penyatuan tubuh mereka terdengar lebih nyaring kala itu. Hingga akhirnya keduanya mendapatkan orgasmenya masing masing. Jaehyun mengerang nikmat saat dia mencapai pelepasan keduanya malam itu. Dia menggerakan pinggulnya perlahan di anal Jeno, membuat sebagian spermanya yang tertanam di lubang itu merembes keluar.

"Ayah, aku lelah." Jeno berujar pelan dengan matanya yang terpejam. Nafasnya masih cepat dengan dadanya yang bergerak naik turun dengan cepat. Jaehyun terdiam tak merespon. Dia mencabut pelan ereksinya dari anal sang anak yang berlumuran sperma. Memperhatikan bagaimana Jeno perlahan mulai tenang dan terlelap dalam tidurnya. Jaehyun menatap Jeno dengan banyak hal berputar di otaknya.

Mark pernah menggagahi Jeno juga. Dan Jaehyun tidak yakin jika Mark akan melakukannya satu kali. Anak itu juga pasti akan ketagihan melakukannya dengan sang adik. Dan Jaehyun keberatan dengan itu.

____________________________________

Mark berjalan santai di lorong lantai dua pagi itu. Dia berjalan ke sebuah pintu yang jaraknya hanya beberapa langkah dari pintu kamar tempatnya keluar tadi. Dengan senyuman tipisnya, Mark mengetuk pintu kamar itu.

"Jeno? Kau sudah bangun? Kakak masuk ya." ucapnya dengan suara sedikit nyaring. Agar penghuni kamar itu yang adalah adiknya sendiri mendengarnya. Mark baru akan memegang kenop pintu kamar itu saat sebuah suara berat memanggilnya.

"Mark,"

Mark seketika menoleh ke asal suara. Matanya menangkap sang ayah baru keluar dari kamarnya dengan kondisi berantakan. Sepertinya dia baru bangun dan belum mandi sama sekali. Rambut coklat gelapnya berantakan, wajahnya tampak menunjukan ekspresi lelah yang kentara. Dia hanya menggunakan kaus oblong dan celana boxer yang juga tak kalah berantakan. Ayahnya belum mandi? Jam segini?

Our Beloved JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang