➺ 5 ⸻ Jaemin dan Video

3.9K 200 7
                                    


____________________________________
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

______________________________________
Chapter 5 ┊ Jaemin dan Video
______________________________________

Desahan dan permohonan Jeno hanya dianggap angin lalu oleh Jaemin. Lelaki bersurai segelap malam itu memilih untuk mundur perlahan dan duduk di sofa yang letaknya tak jauh dari ranjang. Dia bersandar nyaman di sana dengan kaki kanannya yang ia naikan keatas kaki kirinya. Tangan kanannya meraih sebungkus rokok dan pemantik yang tergeletak di sofa. Jemari panjangnya membuka kotak rokok itu dan meraih sebatang rokok lantas menyelipkannya di sela bibir tipisnya. Kotak rokok itu dia letakan kembali di sofa. Tangan kanannya kini membuka pemantik dan menyalakannya sedang tangan kirinya melindungi api. Jaemin membakar ujung rokok itu sambil menghisapnya membuat kepulan asap keluar dari sela bibirnya. Setelah di rasa cukup, pemantik itu dimatikan dan ditutup kembali sebelum diletakan di atas bungkus rokoknya. Jaemin memegang rokok itu dengan sela jari tangannya. Mulutnya kini menghembuskan asap dari dalam mulutnya. Membuat sudut kamar tempatnya berada jadi dipenuhi asap. Dia menikmati rokoknya sambil memperhatikan Jeno yang tak berhenti mendesah dan menggeliat tak nyaman.

"Apa yang kau lakukan, Jeno?! Kembali menungging!" Bentak Jaemin. Dia menghisap kembali rokoknya dan menghembuskan asap putih hasil dari pembakaran nikotin itu.

Dengan tubuh gemetar, Jeno bangun dan kembali menungging. Cukup sulit karena kedua tangannya yang terikat. Saat menungging, tubuh Jeno bergetar. Dia bahkan tak berhenti mendesah dan melenguh. Ereksinya yang mengacung sedari tadi sudah meneteskan cairan bening ke seprai. Rasa nikmat dari vibrator itu membuat Jeno merasa orgasmenya semakin dekat. Hingga tubuhnya semakin bergetar dan rasa melilit muncul di perutnya. Hingga akhirnya Jeno mendesah panjang bersamaan dengan ereksinya yang memuntahkan spermanya ke seprai milik Jaemin. Jeno merasa lemas namun vibrator itu tak kenal ampun. Terus bergetar menggoda prostatnya. Penisnya masih menegang dan meneteskan sisa spermanya.

"Nana kumohonhhh nnghhh," Jeno terus melenguh dengan nada bergetar. Semakin lama rasa nikmat itu semakin tanggung membuat Jeno membutuhkan sentuhan lebih untuk kembali mencapai puncak kenikmatannya. Dia ingin menyentuh penisnya tapi tangannya terikat. Jeno tidak bisa melakukan apa apa. Dia berusaha mencari sesuatu di kasur itu yang bisa membantunya menuntaskan birahi tanpa ujung itu. "Jaeminhhhh nnghhh,"

Wah, Jeno kini melupakan nama kecil Jaemin. Sepertinya lelaki itu benar benar membutuhkan Jaemin sekarang. Jaemin hanya menyeringai tipis. Ini benar benar tontonan yang menarik. Jeno kembali tumbang ke kasur dan kini dia sibuk menyentuh dirinya sendiri dengan gerakan yang terbatas. Jaemin bisa melihat Jeno tampak menggerakan pinggulnya untuk menggesekan kemaluannya ke kasur. Berusaha mencari kenikmatan lain. Jeno begitu frustasi, karena dia melenguh setengah berteriak. Tak berhasil menemukan nikmat yang dia inginkan. Sedang ereksinya terus meneteskan cairan.

"Aahhhh jaeminhhh kumohonhhh nghhh aku tidakhhh sangguphhh" Suara Jeno terdengar bergetar. Dia terlihat sangat putus asa. "Aahhh fuck aaaaaaahhhh," Jeno kembali mendesah panjang saat orgasmenya tiba. Dia tampak mengatur nafasnya yang berantakan tapi kembali mengerang frustasi. Tentu saja karena vibrator laknat itu. Jeno kembali dibuat terangsang. Jeno membalik tubuhnya yang awalnya menelungkup jadi terlentang. Dia melihat kearah Jaemin dengan ekspresi memelas. "Jaemhhh nnghhh akuhhh membutuhkanmuhhh,"

Jaemin kembali menyeringai mendengar kalimat terakhir Jeno. Dia mematikan rokoknya yang telah pendek di asbak yang ada di meja kopi di dekat sofa. "Kau bilang apa barusan? Ulangi." Jaemin sebenarnya bisa mendengarnya dengan jelas. Tapi dia benar benar ingin Jeno memohon agar melakukan seks dengannya.

Jeno kembali menggeliat dan menengadah dengan matanya yang terpejam. "Akuhh membutuhkanmuhhh. Ini sangat tanggung Jaeminhh nghhh." Jeno kembali memohon.

Our Beloved JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang