____________________________________
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.______________________________________
Chapter 6 ┊ Ayah Jae Minta Ditemani
______________________________________Jeno needy.
Gara gara melihat video laknat di Twitter, Jeno terangsang. Namun dia tidak ingin melakukan masturbasi. Dia tidak ingin memainkan kejantanannya. Dia bernafsu saat melihat ereksi besar di video itu. Dia ingin analnya dimanjakan ereksi besar itu. Mungkin Jeno akan menjerit kesakitan namun nikmatnya tiada tanding. Dan Jeno menginginkannya sekarang.
Tapi sayangnya tidak ada yang bisa membantunya sekarang. Kak Mark tidak ada di rumah. Lelaki itu mengatakan jika dia ada tugas berkelompok dan dia sudah berangkat sejak selesai sarapan di hari libur itu. Jaemin sendiri tidak bisa menemani Jeno hari ini. Katanya ada acara keluarga. Jaemin bahkan tidak ada di kota itu. Dia berangkat ke luar kota sejak sepulang sekolah kemarin. Ayah Jae? Dia bekerja. Di hari libur. Jeno kadang tak habis pikir dengan ayahnya yang terkadang gila kerja.
Sekarang Jeno hanya bisa berguling frustasi di kasurnya. Memikirkan bagaimana analnya bisa terpuaskan saat dia tidak memiliki mainan seks apapun. Jeno mengerang kesal. Bisa bisanya saat Jeno needy seperti ini tidak ada satu pun dari mereka bertiga yang punya waktu. Padahal Jeno selalu ada saat mereka bernafsu seperti kucing birahi. Tidak adil.
Ponselnya berdering pendek. Tanda ada pesan masuk. Dengan malas Jeno meraih ponselnya. Dia mengangkat ponselnya dengan satu tangan dan menyalakan layarnya. Sebuah pesan. Dari ayah Jae. Alis Jeno mengernyit. Padahal Jeno baru memikirkannya, dan sang ayah mengiriminya pesan. Jeno lantas membukanya.
Wah kesempatan. Mungkin Jeno bisa melakukan sesuatu dengan ayahnya nanti. Mengingat Ayah Jae sangat mahir melakukan itu. Jeno tiba tiba makin needy. Dia bisa membayangkan penis besar ayahnya menerobos analnya yang berkedut nafsu. Oh sial. Jeno harus segera pergi. Dia membalas pesan sang ayah sebelum akhirnya Jeno bangkit dan mengingsut ke tepi kasur. Dia harus mandi dan bersiap terlebih dahulu.30 menit waktu Jeno habiskan untuk membersihkan diri. Dia bahkan membersihkan analnya. Sang ayah akan lebih menikmati seks nya jika lubang itu bersih kan? Tak lama Jeno sudah siap. Dia mengenakan celana skinny jeans hitam dan hoodie abu abu terang. Dan sudah wangi dengan parfum. Jeno siap berangkat.
Dia pergi ke kantor sang ayah menggunakan taksi. Waktu yang Jeno tempuh di perjalanan adalah 15 menit. Jalanan cukup penuh di akhir pekan. Untung Jeno tidak terjebak macet. Jeno tiba dan membayar taksinya. Dia keluar dari mobil dan mengambil langkah lebar menuju gedung kantor dimana sang ayah bekerja. Ada dua satpam yang bekerja di teras gedung. Jeno langsung masuk saja. Di bagian depan pun tidak ada resepsionis. Hari libur kan? Karyawan yang bekerja hanya beberapa. Bisa dihitung dengan jari. Jeno melangkah cepat menuju lift. Dia menekan tombol naik. Pintu lift terbuka. Jeno langsung masuk menekan lantai 8 dimana ruangan ayah Jae berada, dan pintu lift pun tertutup. Beberapa menit kemudian pintu lift sudah terbuka di lantai 8. Lantai ini bahkan lebih sepi lagi. Nyaris tidak ada pegawai. Jeno mengambil langkah lebar menuju ruangan sang ayah yang ia hafal di luar kepala.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Beloved Jeno
FanfictionHanya tentang Jeno dan orang orang yang mencintainya JENO SUB AREA Jika tidak suka Jeno sub, jangan membaca cerita ini. BOYSLOVE CRACKPAIR AREA ⚠️🔞🔞🔞⚠️ MINOR DILARANG KERAS Resiko ditanggung sendiri.