➺ 7 ⸻ Kak Mark dan Minyak Pijat

684 46 3
                                    

_______________________________________
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
________________________________________
Chapter 7 ┊ Kak Mark dan Minyak Pijat
________________________________________

Mark baru tiba di rumah. Dia habis latihan futsal. Di kampusnya ada organisasi futsal yang sering kali mengirimkan perwakilan untuk menghadiri pertandingan persahabatan antara universitas. Klub futsal itu biasa latihan seminggu sekali. Dan Mark habis latihan. Dia pulang cukup sore, mendekati jam makan malam. Setelah melepaskan sepatu futsalnya, Mark melangkah lebar menuju sofa di ruang tengah dan menghempaskan tubuhnya di sofa panjang. Dengan lengan kanannya menutupi matanya yang terpejam. Tubuhnya bau keringat. Dia tidak mandi di gedung olahraga, dia memilih langsung pulang saja.

"Kak, ini minumnya."

Suara Jeno terdengar. Saat Mark menyingkirkan lengannya dari wajahnya dan membuka matanya, dia bisa melihat Jeno tersenyum sambil meletakan gelas berisi jus jeruk dingin di meja. Mark tersenyum dan langsung bangun dari posisi berbaringnya.

"Makasih Jeno," Mark meraih tangan Jeno dan menariknya cukup kuat hingga Jeno kehilangan keseimbangannya dan terduduk di sofa. Mark langsung merangkul erat pinggang ramping Jeno dan membenamkan wajahnya di ceruk leher sang adik. Mengecupi bagian itu hingga membuat Jeno terkekeh geli. Sedang tangannya yang tadi merangkul pinggang itu kini bergerilya meraba dan mengelus pinggang dan perut ramping Jeno.

"Kakak geli ih," Jeno menaikan bahunya menghindar dari kecupan Mark. Namun sang kakak tak menyerah. Dia kini beralih menciumi pipi Jeno. Bahkan memeluk Jeno dengan kedua lengannya. "Kakak bau keringat tau."

"Kakak tahu kamu suka bau tubuh kakak." Ucap Mark dengan nada pelan. Jeno tidak merespon, dia hanya terkekeh karena merasa geli dengan semua sentuhan Mark.

"Hihi kata siapa." Jeno menoleh dan mengelus rahang tegas Mark. Dia mengecup bibir Mark dan melumatnya sekilas. "Mandilah dulu, kak. Biar tubuh kakak terasa segar."

"Kakak merasa tubuh kakak pegal semua. Jeno mau pijetin kakak kan?" Mark meraih dagu Jeno dengan satu tangannya dan balas mencium bibir Jeno beberapa saat. Sebelum akhirnya terlepas lagi karena Jeno mundur.

"Boleh, kak. Nanti aku pijet tapi kakak mandi dulu oke." Jeno menyanggupi permintaan Mark barusan. Mark tersenyum puas dan meraih gelas Jus miliknya di meja. Dia meneguk jus itu dengan rakus hingga tersisa setengahnya. Setelahnya dia berdiri dan mengelus lembut rambut Jeno.

"Kakak mandi dulu ya." Ucap Mark. Sebelum akhirnya dia merendahkan tubuhnya dan kembali mencuri satu ciuman dari bibir Jeno. Mark lantas menegakan tubuhnya lagi dan berjalan meninggalkan ruang tamu untuk kemudian menuju kamarnya di lantai dua. Guna membersihkan diri. Jeno memperhatikan punggung Mark yang menjauh sambil tersenyum tipis.

_____________________________________

Jeno mengetuk pintu kamar Mark. Dia datang ke kamar itu karena Mark memintanya untuk memijat tubuhnya. Di tangannya bahkan sudah ada sebotol kecil minyak pijat. Saat suara Mark terdengar menyahut, Jeno membuka pintu kamar itu dan masuk. Di dalam, Mark tengah berbaring menelungkup dengan bertelanjang dada. Selimut menutupi setengah tubuhnya dari pinggang. Dia tampak memejamkan matanya. Tapi Jeno tahu Mark tidak tidur. Jeno berjalan menghampiri ranjang Mark dan duduk di tepi kasur di samping Mark. Mark membuka matanya dan melihat Jeno sudah siap untuk memenuhi keinginannya.

Hingga saat mata Mark melihat sesuatu yang Jeno bawa, Mark tampak mengernyit. "Argh! Kakak tidak mau pakai itu." Mark mengeluarkan nada protes. "Itu panas dan bau." Lanjutnya.

"Tapi jika tidak pakai minyak akan seret dan sakit, kak." Ucap Jeno menanggapi kalimat protes Mark.

"Tidak ada alternatif lain apa?" Mark rupanya berkeras. Dia tidak mau minyak pijat itu. Jeno terdiam sambil berpikir. Mencari sesuatu yang sekiranya Mark bisa menerimanya. Tidak panas dan tidak bau.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 13 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Our Beloved JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang