9 #Hujan Turun

59 3 0
                                    

"Hah?"

Aku langsung membelalakan mataku karena terkejut dengan ucapannya Bryant.

Rasanya semua badanku langsung menjadi panas, dan detik itu juga aku mendorong melepaskan diri dari pelukkannya Bryant dan langsung bangkit berdiri, dan langsung meninggalkan Bryant yang masih terbaring di lantai dengan keadaan bingung.

"Ah, Vino I'm so sorry, Vino, Wait me!" (Ah, Vino maafkan aku, Vino, Tunggu aku!)

Suara Bryant terdengar semakin mengecil beserta menjauhnya aku meninggalkannya dan bergegas keluar dari rumah wow ini.

"Hei tunggu sebentar!"

Aku langsung berhenti, pada saat tangan halus itu menggenggam lengan kiriku.

"Hei, Forgive me please, I'm so sorry, because Am like, like my mind is lost control and I can't control it. I don't know why! Everytime I see you, I always want to keep you. Keeping you from everyone, I just want to protect to you. Am Sorry if I said that 'Words'"

(Hei, Tolong maafkan aku, Aku sangat menyesal, karena aku seperti, seperti kehilangan akal sehatku dan aku tidak bisa mengontrolnya. Aku tidak tahu mengapa! Setiap aku melihatmu, aku selalu ingin untuk menjagamu. Menjagamu dari setiap orang, aku hanya ingin melindungimu. Maafkan aku kalau aku mengatakan 'Kalimat' tersebut)

Jelas Bryant memohon kepadaku.

Namun entah mengapa aku hanya diam dan tidak meresponnya sama sekali. Dan detik itu juga aku melepaskan diri darinya, dan langsung meninggalkan rumahnya, aku tidak menoleh dan langsung menaiki motor dan pulang.

Maafkan aku Bryant, bukannya aku tidak suka denganmu, namun aku menjaga hati seseorang karena aku telah jatuh Cinta kepadanya duluan. Aku tidak bisa membiarkan kamu menyukaiku, karena aku takut kamu akan tersakiti olehku.

Aku tidak mau kalau hal itu terjadi, karena aku telah mencintai seseorang terlebih dahulu.

Semoga kamu masih mau berteman denganku. Alu cuma kaget saja dengan ungkapan itu.

Mungkin besok hari akan kembali seperti semula.

Ku parkir motor dan langsung masuk ke dalam rumah.

"Eh, lu dari mana aja, datang tiba-tiba nylonong" aku berhenti sebentar di ruang tamu, yang ternyata kak Tristan sedang sibuk bermain dengan Hpnya menyadari kehadiranku.

Aku yang tadinya diam sebentar, langsung ku putuskan untuk pergi ke kamar, aku masih rancau dengan kejadian tadi. Jadi maaf ya kak Tristan aku lagi badmood.

"Eh, dasar ya lu, di panggil kakaknya malah lari masuk kamar!" seru kak Tristan dari ruang tamu.

Aku menutup pintu perlahan dan menaruh barang belanjaan ku di meja belajar, kemudian membaringkan diri di ranjang.

Hmmm kalimat tersebut, lebih tepatnya yang Bryant ucapkan kepadaku masih terngiang-ngiang di pikiranku sampai dengan sekarang.

'"Wuahhhh kenapa sih, kenapa dia harus suka sama aku ahhhhh!"

Teriakku sambil menenggelamkan diri di dalam bantal.

Ku angkat kepalaku perlahan dan membuka ponselku.

Ku buka Whatsapp dan mengirim pesan sama seseorang yang sedang main Hp di ruang tamu tadi.

📤 "Kak Tristan lagi sibuk apaan sih?"

📥 "Mau tau aja lo, nape? tumben Wa?"

📤 "Nggak kak, aku cuma lagi galau aja!"

📥 "Idih, bisa galau juga ya elu!"

I Love My Brother (BL) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang