Prolog

1K 88 1
                                    

Pintu rumah dikunci. Koper diseret pergi bersama langkah kaki yang menjauh. Jihoon menoleh untuk mendapati Jeonghan berdiri di dekat pagar menatapnya dengan sedih.

“Kau serius ingin pergi?”

Jihoon tak langsung menjawab. Ia menggeser pagar yang cat hijaunya mulai terkelupas dan melangkah keluar bersama barang-barang bawaannya. Jeonghan mengekor di belakang, membiarkan Jihoon menyegel pagar itu juga.

“Aku sudah menjawab pertanyaan itu lewat telepon semalam. Tidak perlu ditanyakan berkali-kali karena jawabannya akan tetap sama.”

Jeonghan menghela napas. “Paling tidak, tinggallah di sini beberapa hari lagi. Ada sesuatu yang ingin kutunjukkan padamu.”

Perahunya sudah menunggu. Ia memberikan tas beserta kopernya kepada pendayung dan membiarkan lelaki itu mengurus barang-barangnya agar aman selama perjalanan. Ia kembali menatap lelaki pirang yang masih memandangnya dengan tatap memelas.

“Sesuatu itu pasti berhubungan dengan Soonyoung, kan?”

Jeonghan diam. Tatapannya semakin murung sementara bibirnya terbuka dan tertutup seolah ingin mengutarakan sesuatu.

Jihoon menghela napas. Ia beralih memandangi riak air bening yang mengalir di tepi kanal dekat kakinya.

“Seperti yang kau lihat, aku adalah seorang pengecut yang menyedihkan.”

Angin berembus di antara mereka; berlalu lembut hanya untuk membawa pergi dedaunan kering yang berserak di sekitar. Jihoon melamun, berharap angin itu juga mau membawa kesedihan dan lukanya pergi entah ke mana.

“Maaf, Jeonghan ... Tapi aku tidak ingin melihat apapun yang berhubungan lagi dengannya.”


○☆○

SEVENTEEN belongs to Pledis Ent.
.

SAUDADE by lleekwonie

.

Jihoon*Soonyoung fanfiction

Clone!AU | Sci-Fi | Romance | Drama | Hurt/Comfort | Mpreg

Saudade | HoonSoon ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang