Jihoon keluar dari kamar mandi dengan rambut basah dan pakaian bersih yang melekat di tubuh. Ia menggosok-gosok surai gelapnya dengan handuk kecil sambil menatap datar sosok yang tengah sibuk melakukan sesuatu di depan kulkas.
Hoshi.
Atau lebih tepatnya, Hoshi si klongingan Kwon Soonyoung.
Jihoon masih diliputi tidak percaya. Pasalnya, sosok di hadapannya ini tampak hidup, tampak benar-benar nyata, bukan seperti ilusi atau khayalan-khayalan menyedihkan yang sering sekali ia lihat. Ini benar-benar sosok mendiang kekasihnya yang telah pergi lima tahun lalu. Sama persis tanpa ada yang kurang. Seolah sosok itu tidak pernah mati. Bahkan tingkah lakunya sedemikian mirip.
Namun sayangnya, dia bukan Soonyoung. Tidak peduli seberapa miripnya mereka berdua, sosok ini tetaplah orang asing.
Jihoon kembali percakapannya dengan Jeonghan sebelum lelaki itu pergi satu jam yang lalu.
••••
"Tidak, Jeonghan. Aku tidak bisa membiarkannya tinggal di sini.""Jihoon."
"Dia bukan Soonyoung. Dan aku tidak butuh kloningannya untuk menemaniku. Itu sama sekali tidak akan membantu. Ini sama sekali tidak masuk akal. Bagaimana kau bisa semudah itu membawa dia ke sini!?"
"Jihoon! Dengarkan aku dulu!"
Jihoon menatap Jeonghan dengan frustrasi. Sementara lelaki pirang itu mendekat dan memegang kedua lengannya.
"Jihoon, dengar. Aku membawanya ke sini bukan untuk membuatmu bersedih. Justru sebaliknya, Hoshi akan membuatmu melupakan kesedihan itu. Dia diciptakan untuk itu. Untuk menemanimu menggantikan kekasihmu yang sudah lama meninggal."
Jihoon menggeleng cepat. "Tidak. Tidak bisa. Tidak ada yang bisa menggantikannya. Bagiku Soonyoung hanya ada satu di dunia ini. Aku tidak akan bisa jatuh cinta pada orang lain, Jeonghan. Bahkan jika itu adalah kloningannya sendiri."
"Kau tidak perlu harus mencintainya,” tatapan Jeonghan melunak, dia melembutkan suaranya berharap bisa mencapai hati Jihoon yang keras. “Hanya... terimalah dia. Jihoon, Soonyoung sendiri yang menciptakannya untukmu. Meskipun Hoshi adalah kloningan, tapi dia tetap bagian dari Soonyoung. Dia diciptakan dari gen dan DNA Soonyoung sendiri. Dia 99% mirip. Soonyoung menciptakannya dengan harapan besar agar kloningannya ini dapat menggantikannya di sisimu. Kau lebih dari tahu betapa Soonyoung tidak ingin meninggalkanmu sendirian. Dia ingin selalu bersamamu, tapi dia tahu takdir tidak selaras dengan kehendaknya. Karena itu, dia menciptakan Hoshi. Hoshi diciptakan untukmu, Jihoon.”
Jihoon masih tetap diam, tidak mau memandang Jeonghan.
"Jihoon, aku tahu ini sulit dilakukan. Aku yakin juga kau masih syok dan tidak percaya, tapi kau harus tetap membiarkannya tinggal di sini. Minimal satu bulan! Untuk sementara saja sampai aku kembali untuk menjemputnya lagi. Kumohon. Situasi di kota atas sedang tidak baik. Perang sebentar lagi akan pecah. Para ilmuan itu memutuskan melanjutkan kembali proyek yang sempat terhenti karena kematian Soonyoung. Dan kau tahu apa? Mereka sudah tahu tentang kloningannya. Mereka menginginkan Hoshi menjadi objek penelitian. Dan aku tidak akan membiarkan itu."
Jihoon akhirnya menatap enggan. "Tapi... aku...."
Jeonghan mengguncang Jihoon, tatapannya tegas namun tetap memohon. "Jihoon, tolong, setidaknya jangan biarkan mereka berbuat seenaknya lagi padamu, terutama pada Soonyoung. Hoshi adalah tanggung jawabmu sekarang.”
••••Jihoon menghampiri Hoshi yang tengah bersenandung sambil menata bahan-bahan di atas pantry kayu. Senyumnya melebar sampai pipinya mengembang saat menyadari kehadiran Jihoon. Dan Jihoon, mau tak mau terpaku selama beberapa detik menyaksikan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Saudade | HoonSoon ✔
FanfictionJihoon kehilangan Soonyoung. 5 tahun waktu berlalu sama sekali tak membuat hatinya berguyur sembuh. Sampai ketika Jeonghan datang kepadanya membawa seseorang yang tak pernah diduga, namun selalu diharap. Sayang, takdir lagi-lagi bermain dengannya. "...