Hai, aku update lagi karena ini tanggal 15 yang berarti hari SoonHoon. Happy SoonHoon day semua! Terima kasih sudah membaca dan mengikuti cerita ini. Sekarang kita sudah memasuki chapter klimaks. Enjoy! 💙
▪▪
▪
Hoshi dibaringkan ke dalam sebuah tabung raksasa di sebuah ruangan kecil. Tabung itu terletak tepat di tengah-tengah, bentuknya seperti sebuah kapsul besar, terbuat dari bahan titanium yang kokoh. Penutupnya adalah kaca tebal berwarna hijau transparan. Dan di bawahnya terdapat banyak kabel yang tersambung ke ruang kendali.
Jihoon mengawasi dari balik dinding kaca. Raut wajahnya cemas, perasaan tidak enak semakin menjadi-jadi. Tidak jauh dari tempatnya berdiri, Seungcheol tampak sibuk memberikan arahan pada tim peneliti untuk mulai mengatur sistem kerja perangkat pada layar monitor kecil yang berjejer melingkar di ruang kendali.
"Kita mulai," Seungcheol berujar dengan suara yang tenang. Matanya menatap penuh ambisi ke layar monitor besar yang menampilkan wajah kloningan Kwon Soonyoung yang kini sudah tertidur di dalam tabung raksasa. Di kedua sisi layar, terdapat beberapa tabel visual kecil yang menampilkan keadaan kecepatan detak jantung dan pernapasan serta grafik fungsi otak, serta angka-angka perhitungan mekanis mesin terhadap subjek penelitian.
Jeonghan berjalan tenang menghampiri Jihoon. "Seharusnya kau tidak membiarkan Seungcheol membawa Hoshi ke sini," bisiknya.
Jihoon spontan mengerutkan kening.
"Bukankah kau sendiri yang menyuruhku membawanya ke sini?"
"Kupikir kau akan mengerti saat aku mengatakan 'hati-hati'. Tapi, ya, sudahlah. Setidaknya aku sudah berada di sini untuk mengawasi. Tidak akan kubiarkan Seungcheol berbuat seenaknya."
Nada serius lelaki pirang itu semakin membuat kening Jihoon berkerut penasaran. Firasatnya semakin buruk. Baru saja ia ingin membuka mulut untuk bertanya, suara seorang peneliti tiba-tiba saja langsung merebut seluruh atensinya.
"Semua sistem kerja sudah dijalankan. Proses loading telah selesai."
"Bagus," Seungcheol menyahut, "Mulai masuk pelan-pelan ke dalam sistem jaringan otaknya. Biarkan subjek membiasakan diri dengan sinyal yang dihantarkan oleh tabung itu ke seluruh sarafnya. Setelah selesai menginterogasi, kita akan melakukan pengecekan langsung pada tubuhnya."
Empat orang tim peneliti yang duduk tegap di depan masing-masing monitor mulai menjalankan perintah sang Profesor.
"Proses masuk ke dalam sistem jaringan telah selesai."
Seungcheol mulai mendekatkan bibirnya pada mic kecil di tangan. "Sekarang, kita mulai dari pertanyaan dasar," ia memberi jeda sebentar, "Siapa kau?"
Hoshi di layar monitor besar perlahan membuka mulutnya. Dengan wajah damai dan mata yang masih terpejam, ia menjawab dengan suara datar, "SS409. Hasil percobaan yang ke-156. Kloning Kwon Soonyoung."
"Ke-156?" Jihoon bergumam takjub.
"Dari sekian banyak percobaan itu, hanya dia saja yang terlahir dengan sempurna. Seungcheol tahu itu dan dia menjadi sangat 'tergila-gila' padanya," Jeonghan menanggapi tanpa mengalih pandang dari layar.
"Kenapa Kwon Soonyoung menciptakanmu?" Seungcheol kembali bertanya dengan suara mantap.
"Untuk menemani Lee Jihoon."
Mengerutkan alis, "Kenapa? Apa dia tahu bahwa dia akan segera meninggal dalam kecelakaan penelitian?"
Terdapat jeda selama tiga detik, sebelum suara datar kembali mengisi keheningan ruang kendali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Saudade | HoonSoon ✔
FanfictionJihoon kehilangan Soonyoung. 5 tahun waktu berlalu sama sekali tak membuat hatinya berguyur sembuh. Sampai ketika Jeonghan datang kepadanya membawa seseorang yang tak pernah diduga, namun selalu diharap. Sayang, takdir lagi-lagi bermain dengannya. "...