CHAPTER TIGA

1K 187 1
                                    

*

*

CHAPTER TIGA

"Taehyun, ada baiknya kau tinggal di sini. Pasti merepotkan pulang-pergi tiap hari, apalagi ada banyak kamar kosong. Oh ya, jangan khawatir Bibi Lou pun pulang sebulan sekali saja dan selebihnya tinggal bersama kami." Di meja sewaktu mereka sarapan, Beomgyu berucap pelan pada Taehyun yang ikut duduk makan bersama.

Jelas, Jun sudah kabur entah ke mana sejak setengah jam lalu. Jun dipaksa makan oleh Bibi Lou karena Beomgyu bilang memang dia sengaja ingin bicara sebentar dengan Taehyun. Melegakan. Setidaknya Taehyun terhindari dari encok dan mood yang anjlok karena ya ampun, tiap sarapan penuh drama. Jun akan menendang tulang keringnya, mengomelinya, meneriakinya dan terparah, ingin melompat ke punggungnya seolah bocah itu tak begitu berat, padahal Taehyun hampir ambruk tiap kali Jun ingin digendong.

Diberi makan apa, sih? Dia itu?

"Um, begitu. Akan saya pertimbangkan."

"Taehyun, aku sudah bilang, jangan terlalu formal. Buat dirimu nyaman," ujar Beomgyu lembut. Beomgyu meraih sumpit dan sendok mengkilapnya dan Taehyun agak gugup. Jaga sikap. Pokoknya di depan majikan, Taehyun harus tampil elegan dan anggun, meski tak lama lagi Jun akan muncul dan merusak tatanan keeleganan seorang Kang Taehyun. Jun itu sepaket bencana dalam tubuh anak kecil yang seharusnya lucu tapi amit-amit, bikin pusing.

Beomgyu selesai menyantap sarapan, pamit sebentar pada Taehyun, lalu keluar rumah. Sebelum itu, Beomgyu mendekati Taehyun sebentar. "Apakah aku membuatmu tidak nyaman?"

"Um, tidak. Sama sekali tidak, Tuan."

"Aku akan menjadwalkan makan malam untuk kita. Hm, aku, kau dan Jun maksudnya," gumamnya cepat-cepat. Beomgyu tersenyum lalu undur diri dari hadapan Taehyun. Astaga, Beomgyu belum punya kekasih, kan?

Mengapa Taehyun ikut berdebar?

"Hati-hati, Tuan!"

Beomgyu mengangguk dan melambai singkat. Tak lama, dari arah samping Jun langsung minta digendong sekali oleh Beomgyu lalu turun setelah Bibi Lou mengajak Jun masuk untuk bermain Lego.

*

*

Youngjae's calling.

Taehyun menempelkan ponselnya dan keluar dari kamar Jun. Untung Jun mau dibujuk tidur siang, jadi sekitar dua sampai tiga jam, Taehyun bisa berleha-leha sebentar sebelum menghadapi masalah lagi. Jun di waktu sore main rewel, apalagi menolak mandi atau bahkan makan. Atau bahkan didekati.

"Ya?"

"Sabtu ini ayo kencan. Sudah lama kau tak mampir ke rumah, apakah kau tidak rindu? Kamarku harum sekarang."

Taehyun mengeryit akan ingatan tempo hari. Bukannya menjelek-jelekkan pacar sendiri, tapi kamar Youngjae berbau seperti asap rokok, apak, dan tak enak diendus. Taehyun bersumpah dia mencium sedikit bau piza busuk. "Hm, sepertinya... hm, aku agak sibuk. Lain kali saja, ya?"

"Taehyun, sweetheart, ada apa? Kau masih tak percaya? Aku bahkan membeli banyak parfum dan pengharum ruangan untukmu. Jangan khawatir, aku juga mandi, kok."

Astaga, haruskah membahas ini lagi?

"Bukan masalah itu, Sayang. Aku masih harus bekerja, bosku minta lembur bahkan sebenarya mulai minggu depan, aku diminta tinggal di sini."

"Apa katamu? Kok dia makin mengatur begitu? Apakah dia pikir kau itu robot? Hah? Kau punya kehidupan dan kau pacarku."

"Hm, kau tahu, dia sangat sibuk dan anaknya tak bisa ditinggalkan begitu saja. Dia juga berikan aku bonus yang besar jika tinggal di sini bahkan menyiapkan segalanya."

HARD TO KISS | beomtae ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang