CHAPTER ENAM - END

1.1K 179 12
                                    

*

*

CHAPTER ENAM

Bangunan vila terlihat. Berlantai tiga, beranda luas, dan kolam renang pribadi. Interior dalamnya unik dan nyaman. Material kayu mendominasi dan kamar-kamar disesuaikan dengan konsep alam tersebut. Pemandangannya spektakuler, mengarah ke jajaran gunung dan pasti akan terlihat keren jika pagi atau sunset.

Taehyun menaruh koper terakhir di kamarnya, kemudian Bibi Lou muncul di pintu. "Aku dan Jun akan ke pasar dekat sini, mau ikut?"

"Hm, kurasa aku akan istirahat sebentar, Bibi. Tak apa, kan?"

"Baiklah, istirahat yang nyaman. Aku akan kembali secepatnya." Bibi Lou mengajak Jun untuk keluar vila. Di halaman depan, Beomgyu tengah memotret beberapa sudut vila, kemudian menghirup udara yang masih bersih itu. Taehyun bergabung dengannya sedangkan sopir telah pergi bersama Bibi Lou dan Jun.

"Kau suka?" Angin meniup sebagian rambut Beomgyu hingga dahi mulus pria itu terlihat. Jujur, Beomgyu makin tampan karenanya.

"Ya, ini indah."

"Aku seharusnya mengajakmu lebih cepat," katanya. Kemudian perlahan, Beomgyu menunduk turun. Dia agak ragu, tapi setelah meminta persetujuan Taehyun, dia mulai percaya diri mengenggam tangan Taehyun.

Manis sekali.

Belum pernah Taehyun merasa tersanjung begini. Dibanding Youngaje yang blak-blakan dan teramat barbar jika bersamanya, Beomgyu lebih kalem dan manis. Beomgyu lembut di titik yang membuat Taehyun hampir gila. Apalagi senyum tipis Beomgyu, kerlingan kentaranya atau kalimat-kalimat penuh pujiannya.

"Kau mau istirahat dahulu? Aku sebenarnya ingin mengajakmu ke tempat wisata dekat sini. Ada air terjun yang terkenal."

"Oh? Begitukah? Kurasa aku ingin ke sana."

"Benarkah?"

Pemuda itu mengangguk antusias. "Kurasa asyik." Tangan mereka masih bergandengan, Beomgyu mengunci pintu vila dan menapaki jalanan agak terjal itu. Sesekali dia menahan pinggang Taehyun kala Taehyun hampir tersandung. Gerakan tak sengaja itu malah membuat Taehyun lebih berdebar. Sesaat mulai terdengar suara gemuruh keras, Taehyun terngaga mendapati banyak orang memadati wilayah itu.

Air Terjun Cinta.

Wah, siapa yang memberinya nama seklise itu?

Taehyun menoleh, dan Beomgyu menyingkirkan helai rambut Taehyun yang menutupi sisi mata Taehyun. Sepertinya poni Taehyun agak panjang. "Trims."

"Ayo."

"Ya."

Mereka berjalan mengitari bagian depan air terjun. Mulanya Taehyun agak takut tergelincir apalagi batu-batu terlihat licin, dan yah, airnya cukup dingin. Namun Beomgyu memegangi tangannya dan terlihat santai memandunya. Beberapa orang bergabung di sekitar mereka, namun Taehyun terfokus pada Beomgyu. Pria itu terlihat tampan sekali sekarang. Dengan kemeja santai dan celana pendek, bahkan rambutnya terlihat lebih acak-acakan yang malah makin membuat Taehyun ketar-ketir.

"Lelah?"

"Ya, aku lapar sebenarnya," aku Taehyun malu-malu.

"Hm, kita makan di sana? Mau?"

Ada kedai mi tak jauh. Taehyun memakai lagi sepatunya, namun sebelum itu, Beomgyu telah menunduk di dekat kakinya dan mengusap kakinya yang basah dengan handuk dibawanya. Satu kaki kemudian kaki lain. Taehyun agak malu dan kaget, sampai-sampai dia menahan pria itu. "Tu—tuan, tak perlu."

HARD TO KISS | beomtae ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang