↷ ⁞ i'm amazed at you..

29 8 0
                                    

Haii, jangan lupa tinggalkan jejak, ya!!

◠ ‿ ◠

Yang sudah direncanakan beberapa hari yang lalu Asha dan Chala akan pergi ketempat Ice Skating. Mereka janjian di Lobby, dan Asha yang datang duluan. Seharusnya Asha dan Chala datang bebarengan namun Chala tiba-tiba mengirim pesan yang isinya,

ChaAla

SHAA!

LO BERANGKAT DELUAN WEH

NYOKAP GUE MINTA ANTER KE ONDANGAN DULU ANYING

Y. OK.

Kebiasaan. Sudah biasa di PHP-in Chala. Sekarang Asha menunggu kehadiran Chala. Dirinya seperti anak kecil yang kehilangan Orang Tua nya di kerumuan. Ia terus menghubungi Chala namun tidak ada jawaban sama sekali.

ChaAla

Missed voice call

Missed voice call

Missed voice call

Missed voice call

Asha terus berusaha menelepon Chala, dan akhirnya diangkat oleh Chala.

"Heh! Lo di mana, sih?!" tanyanya dengan nada kesal.

"Sabar, ya, Asha geulis.. gue udah nyampe nih, mau markir dulu. BYE!" jawab Chala dari sebrang sana dan langsung mematikannya begitu saja.

Asha menatap layar handphone-Nya tak menyangka Chala mematikannya dengan sepihak. Tuhan, punya salah apa Asha sampai mempunyai sahabat seperti Chala. Dari SD sampai sekarang bukan waktu yang bentar mereka bersahabat. Tapi Asha masih betah bersahabat dengan Chala.

Asha melihat Chala yang berlari sambil melambaikan tangannya. "Asha, hehehe sorry buat lo nunggu." Ujarnya setalah berada dihadapan Asha.

Asha tetap diam memasang wajah kesal.

Chala merangkul Asha dan membawanya masuk kedalam. "Sebagai gantinya, gue yang bayar deh. Gue dikasih duit double dari nyokap sama bokap gue." Asha langsung menatap Chala kaget.

"SERIUS, YA, LO?!" Asha refleks teriak, sekarang dirinya jadi sorotan orang-orang. Asha langsung meminta maaf kepada orang-orang yang menatapnya.

Chala mentoyor kepala Asha pelan. "Santai bego! Iye gue yang bayar,"

"Akhirnya,"

Ini kejadian langka Chala yang membayar. Yang pernah kasih tau, kalau Chala malas sekali mengeluarkan uang berapa pun itu. Mengeluarkan uang pun kalau sedang mood saja. Asha tahu kalau Chala sedikit tidak ikhlas, tapi tidak masalah, yang penting dirinya tidak mengeluarkan uang.

Chala dan Asha harus mengantri untuk membeli tiket untuk masuk ke dalam ruangan Ice Skating. Antrian lumayan Panjang, namanya juga baru beberapa hari buka jadinya masih ramai.

"Permisi, neng?" Asha dan Chala menoleh bareng kepada ibu-ibu yang sedang menggendong anaknya yang tertidur.

"Saya ada dua tiket yang saya beli. Kebetulan saya tidak jadi masuk karena anak saya ingin pulang. Nengnya mau beli tiket saya aja, gak? Dari pada ngantri." Asha dan Chala saling pandang mendengar tawaran ibu di hadapannya.

Sha'Kya ; On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang