Prolog

85 7 0
                                    


Ottawa, Kanada 2020

-------

"In my diary. All the words, i can't show them all to you. I'ts that i love you- IU(Through the Night)"

Ada banyak cara untuk bisa melupakan seseorang yang sangat kita cintai, mulai dari; menyibukan diri dengan pekerjaan, mengembangkan bakat yang kita punya,atau berlibur ke suatu tempat yang indah bersama teman dan yang paling mendekati untuk bisa berhasil adalah menjalin hubungan dengan orang baru, meskipun itu juga sangat sulit.

Tetapi semua cara tersebut hampir tidak ada yang berhasil untuk seorang Nova Kim. Wanita 25 tahun berpawakan mungil itu, masih merasakan sakitnya mencintai bertepuk sebelah tangan, meskipun dulu ia mengakatan sudah menyerah. Namun sepertinya usaha Nova selama 3 tahun melupakan sosok itu, hanya sekitar 40% berhasil dan sisanya masih sangat berat. Apalagi sejak dia harus kembali lagi ke kota ini, kota yang mengingatkan dirinya dengan masa lalu. Alasan dia kemabali karena, dimutasi oleh perusahaan tempat dia bekerja. Seperti sekarang ini, wanita berkulit pucat itu sudah menghabiskan waktu dengan duduk di kafe.

Dengan pelan Nova menyandarkan punggungnya ke kursi, setelah satu jam menyelesaikan beberapa naskah dan revisi desain novel yang baru saja dikirim oleh atasannya di kantor. 

Selain bekerja di perusahaan desain grafis, Nova juga masih menulis naskah fiksi di salah aplikasi yaitu fictionworld.com, karena sejak kuliah dia sudah mendapatkan kontrak di aplikasi tersebut mengingat dia mendapatkan jutaan pembaca di beberapa tulisannya dengan nama pena HotChocolate.

Semua impian ini memang sesuai keinginan Nova sejak dulu, namun sekali lagi tidak dengan kisah cintanya. Helaan napas pendek keluar lagi, sejenak ia mengamati sekeliling kafe ini. Kafe yang wajib Nova kunjungi sejak dia kuliah, alasanya karena kafe ini nyaman dan tidak banyak pengunjung. Di kafe ini Nova juga sering mendapatkan ide cemerlang, entah itu untuk tulisan atau desainnya.

"Cokelat panas, dan croissant cokelat untuk nona Nova." Suara ramah dan lembut itu membuat Nova tersadar dari lamunannya. Kemudian ia melihat ke arah suara tersebut,dan ternyata Gisel, salah satu pelayan kafe yang sejak dulu sudah sangat akrab dengan Nova. Gisel,wanita berambut pirang dengan wajah lembutnya yang mampu mengetarkan pelanggan pria di sini, tidak lupa juga aksen Kanadanya yang begitu kental.

Seulas senyum manis terbit di bibir Nova. "Terima kasih cantik. Bagaimana kabarmu?" dengan nada riang Nova melontarkan pertanyaan.

Namun, Gisel langsung berkacak pinggang, sambil menenteng nampan. "Justru aku yang seharusnya bertanya! Dasar licik! Kau menghilang selama 3 tahun, dan sekarang tiba-tiba muncul seperti hantu," cerocos Gisel, yang masih penasaran dengan hilangnya Nova selama 3 tahun terakhir ini.

Nova mengedik bahunya santai. "Aku tinggal di Planet Saturnus," jawab Nova santai, tetapi terselip nada bercanda. Gisel hanya mendengkus, sejak dulu Nova memang suka melontarkan candaan sesuka hatinya. "Ck, kau dari dulu tidak berubah, pantas saja tidak punya kekasih!" hardik Gisel dengan tatapan mengejek. Nova melototkan mata sipitnya, tidak terima dengan kalimat skeptis Gisel. "Tidak ada hubunganya, sudah sana kembali bekerja Huss," usir Nova pelan dengan gerakan tanganya, seolah sedang mengusir seekor kucing.

Sedangkan Gisel, mencoba untuk mencubit pipi Nova namun Nova berusaha menghindar sambil terkekeh. "Dasar wanita sinting, selamat menikmati cokelatmu." Gisel tertawa pelan kemudian ia kembali bekerja. Setelah melihat Gisel melanjutkan pekerjaanya, Nova menyesap cokelat panasnya dengan pelan meresapi setiap rasa manis cokelat panas itu. Lalu dia memotong croissant cokelat itu dengan garpu kecil. "Demi Tuhan, kenapa ini selalu enak." Nova memejamkan matanya karena merasakan cokelat yang melumer di dalam langit-langit mulutnya. Cokelat panas dan croissant cokelat, adalah menu wajibnya dari dulu karena cokelat mampu mengembalikan mood kita.

Reach YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang