LOSE - 06

426 86 12
                                    

"Masih kelihatan gak Ayy?"

Rayya kembali menoleh kebelakang memastikan mobil polisi yang tadi mengejar mereka sudah tak terlihat lagi.

"Udah gak ada!" sahut Rayya.

Akhirnya Reynan kembali memelankan laju motornya dengan perasaan lega. Gak kebayang kalau mereka sampai tertangkap.

Bukan khawatir ke mereka nya sih, tapi lebih ke neon. Bisa stress si Reynan kalau neon di tahan polisi, Rayya tahu betul gimana cinta matinya Reynan pada motor Vespa nyentriknya satu ini.

Perlahan Rayya memajukan kepalanya dan menempelkan dagunya di atas bahu lelaki itu.

"Gimana? Udah mendingan?" Tanya cowok manis itu, menoleh sekilas pada gadis di boncengannya.

Rayya mengangguk pelan seraya memejamkan matanya sejenak menikmati semilir angin malam yang membuat hatinya terasa jauh lebih tenang.

Aroma khas Reynan semakin tercium jelas di hidung Rayya, memberikan sensasi nyaman untuknya. Reynan tersenyum tipis, membiarkan gadis yang sedang tidak baik-baik saja itu bersandar di bahu lebarnya.

"Ayya gak boleh sedih lagi ya..." Lirih Reynan yang masih dapat didengar jelas oleh Rayya. Ia memeluk pinggang Reynan dengan erat seakan memberi tahu pria itu bahwa Rayya-nya kuat.

"Jangan tinggalin gue ya Rey..."

Reynan hanya mampu terdiam membisu. Degupan jantungnya semakin bergemuruh saat gadis itu mengucapkan hal yang tak asing di telinganya.

"Gue harap lo yang gak akan pernah ninggalin gue Ayy..."

Rayya mengerutkan dahi bingung, "Maksudnya?"

"Mau makan jagung bakar di atas gedung ayah gak Ayy?" Seru Reynan tiba-tiba mengalihkan pembicaraan mereka.

Rayya sontak menegakkan kembali badannya, kemudian berteriak dengan mata berbinar, "MAUUUU!"

"OKE MELUNCURRRR!"

•••

"MANG UJANG!"

"ASTAGA KAGET! Mas Reynan ihh nggetin aja. Ngapain malem-malem ke kantor?"

"Kunci atas dong mang" pinta Reynan.

Pria yang tengah mengenakan seragam satpam itu, mengusap tengkuknya sungkan, "Anu—mas Rey, ntar kalau bapak tau trus marah lagi gimana?" Tanya mang Ujang sedikit khawatir.

"Gak bakalan. Rey bareng Rayya kok mang, ntar kalau ayah nanyain bilang aja nemenin Rayya galau"

Rayya sontak menepuk keras pundak Reynan, dan memberikan lirikan tajamnya pada cowok itu, "Kok lo jual nama guee sih?!" Serunya tidak terima.

"Sssttt diem. Cuma nama lo doang yang ampuh. Ayah gak bakalan ngomel, jamin deh gue"

Gadis itu lantas mencebikkan bibirnya sebal, "Awas ya lo kalau ayah marah, gue komporin aja lu yang maksa"

Reynan tak memperdulikan ucapan Rayya dan kembali menatap pria berkumis tebal di hadapannya itu dengan pandangan memohon. "Ya mang, boleh yaaa... Yayayayaya"

Mang Ujang mengalihkan tatapannya berpikir. Kemudian pandangannya tak sengaja jatuh pada gadis di belakang Reynan yang tampak sedikit berantakan.

"Heung, yaudah deh, tapi jangan lama-lama ya mas"

"YESSS!" Sorak kedua insan itu sambil bertos ria. Reynan lantas menerima kunci yang di berikan mang Ujang dengan cengiran lebarnya. Sebelum kedua sejoli itu benar-benar pergi, Reynan memberikan salah satu bungkusan plastik berisi jagung bakar pada pria berkumis tebal di hadapannya itu.

LOSE - (Park Jeongwoo Treasure)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang