Pengadilan

80 7 1
                                    

Happy Reading
.
.
.
.
.
.

Skip 5 bulan kemudian

Usia kandungan umji sudah menginjak 6 bulan

Pagi hari ini kedua pasangan sedang bersiap untuk menghadiri pengadilan Chandra yaitu ayah kandung dari anak yang di berada di kandungan Umji, mereka berdua mengenakan pakaian berwarna hitam putih ( atasan hitam bawahan putih ) , Umji mengenakan dress berwarna sama dengan pakaian Doyoung

" Sayang udah siap belum? " Tanya Doyoung

" Aku nya sih udah tapi mental aku yang belum " Umji menundukkan kepalanya

Doyoung agak merendahkan tubuhnya agar kepalanya bisa sejajar dengan Umji

" Hei dengerin aku kamu ngga sendiri ada aku, bang Jaehyun, bunda juga ada, bahkan mama papa aku pun datang sayang ngga usah takut ya" Doyoung mengangkat kepala Umji agar menatapnya

" Tapi aku ngga siap ketemu Chandra " Umji memeluk Doyoung

" Aku bakal lindungi kamu dan anak kita oke? " Doyoung membalas pelukan Umji

Umji mengangguk

Doyoung melepaskan pelukannya dan menatap dalam Umji

" Udah jangan takut kita berangkat sekarang kan kamu korban dan kamu adalah orang yang penting disana untuk menjadi saksi " Doyoung memberikan penjelasan

" Yaudah ayo berangkat " Umji mengambil tas nya yang terletak di atas kasur

Doyoung menggandeng tangan umji dan menuntunnya menuju ke mobil

* Pengadilan

Orang yang ingin menyaksikan pengadilan sudah ada di dalam ruangan dimana pengadilan akan terlaksana  , begitu juga dengan Umji, Doyoung dan Chandra

Hakim sudah menduduki tempat yang telah disediakan dan pengadilan akan segera dimulai

" Silakan saudara Umji menjelaskan apa yang terjadi " Hakim ketua

Umji mengambil nafas dalam dalam dan menghembuskan nya

Umji menjelaskan dengan detail kejadiannya

" Jadi ada pemaksaan di dalam kasus ini? " Hakim ketua

" Iya benar sekali saudara Chandra memaksa saya untuk melayani nya dan kedua tangan saya diikat di meja yang berada di dalam gudang " Umji

Para hakim mendiskusikan semuanya

" Baiklah hasil dari diskusi kita tadi bahwa saudara Chandra dijatuhkan hukuman delapan tahun karena adanya pemaksaan dan saat itu saudari Umji sedang datang bulan " Final keputusan hakin dan hakim mengetuk palu tiga kali

Tok tok tok

Chandra hanya bisa pasrah

Orang orang sudah bubar

Author pov

Maaf ya kalau ada kesalahan di dalam persidangan karena author nya ngga pernah ikut beginian....... "

Author pov end

" Izinkan saya untuk berbicara dengan Umji " Ucap Chandra kepada polisi yang akan membawanya

" Baik sepuluh menit tidak lebih " Polisi

" Umji Doyoung tunggu " Chandra menghentikan langkah Umji dan Doyoung

" Ada apa? " Tanya Doyoung dengan nada dingin

" Gua mau ngomong sesuatu sama istri lo sebentar boleh? " Chandra

" Lima menit dan gua tetap disini " Doyoung

Chandra mengangguk

" Ji maafin gua ya, maaf waktu itu gua khilaf " Chandra

" Maaf lo ngga bisa mengembalikan keadaan seperti semula dra " Umji meneteskan air matanya

" Gua bersyukur lo mau tanggung jawab tapi ngga kayak gitu caranya " Umji

" Iya gua paham maafin gua" Chandra

" Gua udah maafin lo tapi masalah hukuman maaf gua ngga mau ganggu gugat " Umji

" Iya gapapa gua ikhlas " Chandra

" Pengen banget megang anak gua" Ucap Chandra dalam hati

" Doy gua juga minta maaf sama lo , maaf gua udah gagal jadi sahabat lo gua harap lo Terima permintaan maaf gua " Chandra

" Gua udah maafin seperti jawab istri gua masalah hukuman maaf ngga bisa di ganggu gugat " Doyoung memeluk Chandra

" Maafin gua ya " Chandra terisak di pundak Doyoung

" Iya " Doyoung

Mereka melepaskan pelukannya

" Ji mungkin ini terakhir kali, boleh ngga gua elus perut lo gua mau ngerasain anak gua nendang boleh gak? " Izin Chandra kepada Umji

Umji melihat kearah Doyoung dan Doyoung hanya mengangguk

" Boleh jangan terlalu lama " Umji memberikan izin

Chandra berjongkok di depan perut besar Umji

" Hai baby jangan nakal ya sama mama papa kamu, ayah disini akan selalu mendoakan kamu sama mama supaya kamu sama mama sehat selalu ya nak, maafin ayah ya ayah udah jahat sama mama kamu, kalau nanti kamu lahir jadi anak yang membanggakan orang tua kamu ya, jadi anak yang sholeh maupun sholehah, ayah pamit ya nak sampai jumpa love you baby " Chandra mengelus pelan perut umji

Bayi umji memberikan respon dengan menendang perut Umji

Chandra yang merasakan tendangannya merasa sangat bahagia

" Sehat sehat ya nak " Chandra mengecup perut Umji

" Eh maaf " Chandra

" Gapapa lu berhak atas anak ini " Umji

Chandra tersenyum

" Maaf waktu sudah habis saudara Chandra ayo kembali ke sel " Polisi

" Iya Pak " Chandra

" Thanks ya " Chandra kembali memeluk Doyoung dan Doyoung membalas pelukannya

" Jaga kesehatan dra " Doyoung

Chandra hanya mengangguk

Polisi kembali membawa Chandra ke dalam sel

.
.
.
.

Segini dulu ya maaf kalau gak jelas, minta vote sama komennya ya thanks 🍉

Bad Boy ( End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang