Menerima kenyataan

102 8 1
                                    

Doyoung naik ke lantai atas dan mengetuk pintu kamar Umji

" PERGI GUA MAU SENDIRI " Teriak Umji dari dalam

" Ini aku Doyoung buka yuk pintunya makan dulu nanti sakit kasih dedek bayinya " Ucap Doyoung lembut

" Ngga " Umji

" Sayang hey aku disini aku tau kamu butuh pelukan aku tau kamu butuh support buka yuk " Doyoung memberikan perhatian

" Kamu pasti kecewa sama aku kak " Umji

" Aku emang kecewa tapi ras sayang dan cinta aku ke kamu ngga bisa bohong sayang buka dong " Doyoung masih berusaha membujuk Umji

Umji tidak menjawab dan tak lama ada yang membukakan pintu

Umji keluar kamar dan langsung memeluk tubuh Doyoung

" Aku disini sayang aku ngga akan ninggalin kamu " Doyoung membalas pelukan Umji

" Aku takut kamu ninggalin aku karena ini hiks " Umji terisak

" No aku ngga akan ninggalin kamu aku janji " Doyoung mengecup rambut Umji

Setelah Umji agak tenang Doyoung melepaskan pelukannya dan jongkok di depan Umji sambil mengelus perut Umji

" Disini ada dede bayi ya pasti lucu kayak mamahnya " Doyoung mengelus perut Umji

" Hai sayang ini papah kamu, orang yang akan selalu menjaga kamu oke" Doyoung mengecup perut Umji

Doyoung bangkit dari duduknya

" Ayo makan dulu aku suapin ya" Ucap Doyoung Umji hanya mengangguk

Mereka berdua masuk ke dalam kamar

" Nih aaa " Doyoung menyuapkan nasi ke dalam mulut Umji

" Enak? " Doyoung dan Umji hanya mengangguk

" Gitu dong makan biar ngga sakit " Doyoung

" Makasih ya " Umji

" Untuk? " Doyoung

" Semuanya, kamu udah mau nerima aku apa adanya " Umji

" Iya sama sama itu semua aku lakukan karena aku sayang dan cinta sama kamu " Doyoung tersenyum

" Oh ya dedek nya udah di periksa ke dokter belum? " Doyoung

" Belum aku ngga berani " Umji menunduk

" Yaudah kamu siap siap kita ke dokter sekarang ok " Doyoung

" Iya sebentar ya " Umji

" Eh aku mau wudhu dulu mau sholat " Doyoung

Segini dulu ya kalau ada typo bilang aja

Minta vote nya thanks❤

Bad Boy ( End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang