Hangatnya mentari pagi yang menerobos masuk melalui lubang ventilasi berhasil membangunkan putri tidur dari lelapnya.
Irene mengerjap beberapa kali hingga fokusnya dihadapkan dengan wajah tertidur sang suami.
Pipinya lagi-lagi memerah kala mengingat kejadian semalam dan dengan cepat kepalanya menggeleng guna menyadarkan diri.
Dirinya duduk perlahan, masih dengan selimut di pelukan. Kemudian, matanya melirik jam digital di meja nakas yang menunjukkan pukul enam pagi.
Waktunya bangun Princess! ucapnya dalam hati.
Entah Irene yang terlalu banyak bergerak atau Suho yang terlampau sensitif, tubuhnya berhasil ditahan oleh sang suami yang masih terpejam. Dan dengan gerakan cepat, Irene kembali masuk dalam rengkuhan hangat.
Suho bergumam tak jelas sambil mengeratkan pelukan yang dibalas kekehan oleh Irene.
"Ayo bangun sebelum digedor Mama." tangannya menepuk pelan pipi sang suami yang langsung diraih Suho untuk digenggam dalam pelukan.
"Tidur lagi." Suho merapatkan pelukan hingga wajahnya tenggelam di dada sang istri.
Irene menggeleng guna menolak, "Udah pagi. Ayo bangun terus sarapan, kamu juga harus minta maaf ke Mama."
Suho semakin menduselkan wajahnya sambil menggeleng bak anak kucing, menolak semua yang diucapkan Irene.
"Kalo bangun sekarang, dapet cium dari aku."
Tepat setelah Irene menyelesaikan kalimatnya, Suho langsung membuka matanya dengan senyum sumringah.
"Mana?"
Irene mendecih namun tetap mendaratkan ciuman di pipi sang suami. Sebelum mendapat protesan, dirinya menyela lebih dulu.
"Mandi dulu, terus sarapan. Abis itu ngomong baik-baik ke Mama, minta maaf."
Suho cemberut, "Kalo udah minta maaf, dapet apa?"
"Kok pamrih?!" Irene berseru tak terima.
"Ya udah kalo gitu, aku mau tidur lagi aja!" Suho membalikkan tubuhnya membelakangi Irene sambil memeluk guling dan kembali memejamkan mata.
Kok makin manja, sih?!
Irene menghela napas, "Get a date with me all day, gimana?"
Suho menggeleng, masih bertahan dalam posisinya. "Not enough!"
Irene mendengus. "Okay, fine! I'll do whatever you want all day then. Asal, kamu beneran minta maaf ke mama setelah ini!"
Suho langsung bangkit dari tidurnya hingga selimutnya melorot sampai ke pinggang dan berhasil membuat Irene mengalihkan pandangan.
Diam-diam Suho tersenyum licik, "Kalo gitu, mulai dari sekarang kamu ikutin maunya aku. Let's take a shower together, Babe!"
Lagi dan lagi, tanpa menunggu balasan dari Irene, Suho sudah mengangkat tubuh istrinya ke dalam gendongan menuju kamar mandi. Membuat selimut yang tadinya menutupi tubuh keduanya terjatuh di langkah kelima mereka.
🐰🐰
Suara langkah keduanya yang menuruni tangga berhasil menarik perhatian seluruh penghuni rumah. Dan begitu keduanya duduk, tatapan mengejeklah yang mereka dapatkan dari Chanyeol dan Wendy.
"Lama amat dah Abang sama Kakak Ipar, Wendy udah kelaperan nih!"
Wendy memukul kuat lengan lelaki di sampingnya, "Enak aja!"
Tapi memang waktu yang dihabiskan keduanya untuk bersiap cukup lama―hampir dua jam. Dan selama itu pula, seisi rumah harus menunggu keduanya untuk sarapan bersama.
Berbeda dengan Suho yang memilih abai dengan wajah menggoda juga kalimat mengejek dari adiknya, Irene memilih menunduk dalam guna menyembunyikan rasa malunya.
Namun, tepukan pelan di bahu membuat Irene mengangkat wajahnya perlahan. "Jangan nunduk terus, kamu gak lagi dimarahin." Papa beralih mengusap pelan surai menantunya sambil melontarkan senyum.
Sebelum melangkah menuju tempat duduknya, beliau menyempatkan untuk memukul pelan bibir anak bungsunya. "Ngoceh mulu yang punya mulut! Buruan makan kalo laper, yang ditunggu juga udah dateng."
Chanyeol mendengus namun tak membalas, lelaki itu memilih menyantap nasi gorengnya yang sudah dingin dengan setengah hati.
Suho menyelesaikan sarapannya lebih cepat agar niat berkencannya dengan Irene hari ini bisa segera ia laksanakan. Namun sebelum itu, maaf dari sang mama harus segera ia peroleh.
Maka, tepat setelah ia meletakkan alat makannya, kalimat maaf tanpa nada bersalah terlontar dari mulutnya.
"Maaf, Ma." ucapnya masih dengan wajah datarnya.
Irene yang duduk di seberangnya melotot, "Yang bener!" desisnya tanpa suara.
Mama yang mendengarnya tersentak, namun langsung melempar senyum. "Mama juga minta maaf ya, udah maksain banyak hal ke kamu." Mama yang kebetulan memang duduk tak jauh dari Suho langsung bangkit untuk memeluk anak sulungnya.
Irene menggeleng melihat Suho yang diam saja dengan ekspresi yang perlahan melunak, "Ngomong yang bener atau kita batal kencan?!"
Suho menghela napas pelan kemudian ikut melingkarkan tangannya untuk memeluk sang ibu. "Maaf udah marah-marah ke Mama kayak semalem, sempet bentak Mama juga. Tapi Suho mohon, stop minta Suho buat lakuin maunya Mama lagi. Suho udah gede dan Suho udah bisa buat keputusan sendiri."
Anggukan dari Mama Suho peroleh diiringi dengan senyumnya yang perlahan mengembang, dan perang dingin yang hanya berlangsung semalam itu berhasil Irene selesaikan.
Maka setelah ini, tugas Irene adalah memenuhi semua keinginan sang suami sebagai reward atas kemauannya dalam mengakui kesalahan juga sikap terus-terangnya.
"Ini gue ketinggalan apa aja, sih?"
Ya, selalu ada yang seperti Chanyeol dalam keluarga guna mencairkan suasana, 'kan?
How's it?
Hope you like it, guys!!!Regards,
LOEY'S QUEEN
KAMU SEDANG MEMBACA
Gonna Love You | Kim Junmyeon [COMPLETED]
Fanfic[with Bae Irene] ❝Menikah, jatuh cinta dan punya keluarga bareng kamu adalah sesuatu diluar rencana yang aku syukuri setiap harinya.❞ ―𝐁𝐢𝐚𝐧𝐭𝐚𝐫𝐚 𝐒𝐮𝐡𝐨 𝐀𝐫𝐬𝐞𝐧𝐢𝐨 #1 in kimsuho [May 23, 2022] #2 in surene [Jun 17, 2022] #2 in kimjunmye...