❗Warn: 1688 words❗
Pulangnya mereka dari Brasov membawa suasana hati yang buruk untuk Suho. Bagaimana tidak, sekembalinya ia dari sana, dirinya sudah harus kembali disibukkan oleh urusan dua perusahaan. Mulai dari perusahaan miliknya yang tengah mempersiapkan album baru artis di bawah naungan, pun dengan persiapan solo debut anak didiknya. Belum lagi perusahaan keluarga yang mulai berdatangan propose kerja sama dari perusahaan lain di proyek baru perhotelan mereka.
Dan itu semua mengakibatkan dirinya tak punya waktu untuk benar-benar beristirahat. Bahkan di hari liburnya yang biasa ia habiskan untuk berjalan-jalan bersama sang istri, kini tergantikan dengan ia yang mengurung diri di ruang kerja hingga malam hari.
Makan bersama sering terlewatkan, bahkan kegiatan mengobrol setiap sebelum tidur pun sudah tak lagi mereka lakukan karena Suho yang akan langsung tertidur begitu sudah membaringkan diri di kasur.
Dan tugas Irene adalah memahami. Karena sudah resikonya menikah dengan lelaki super duper sibuk seperti Suho, yang kegiatan begitu sudah biasa lelaki itu jalani sejak sebelum mereka bertemu.
Pagi ini, setelah menyiapkan sarapan, Irene kembali ke kamar untuk membangunkan suaminya. Namun, sang suami masih tak bergeming dari tidurnya. Suho yang biasanya sensitif dengan pergerakan maupun suara bahkan tak terganggu saat Irene duduk di sisinya.
"Sayang, bangun dulu ayo, kita sarapan. Kamu ada rapat pagi, loh." tangannya mengusap pelan dahi sang suami yang berkeringat, "Suho, bangun dulu. Kamu demam." tangannya mengguncang pelan bahu sang suami hingga akhirnya Suho mengerjapkan mata pelan.
"Pusing.." keluhnya yang langsung mendaratkan kepala di paha Irene sambil memeluk pinggangnya.
"Salah siapa coba gak keluar dari ruang kerja sampe malem? Kamu bahkan gak ikut makan bareng aku, sakit 'kan jadinya." Irene mengomel sambil menepuk pelan pipi Suho.
"Jangan diomelin!" Suho merengek dengan suara seraknya.
Irene mengusap pelan rambutnya yang berkeringat, "Makanya, ayo bangun terus sarapan supaya kamu bisa minum obat." tangannya kembali mengguncang lengan Suho yang kembali memejamkan mata. "Nanti aku minta tolong Chanyeol buat gantiin kamu rapat, jadi kamu bisa istirahat yang bener."
Suho menggeleng sambil berusaha duduk, "Hari ini rapat penting direksi, jadi gak bisa digantiin. Bakal dibilang apa aku kalo sampe gak dateng?"
Irene menatap ke arahnya tak suka, "Kamu sakit, bisa dengerin aku kali ini aja, nggak?"
Suho kembali menggeleng, "Aku bakal sarapan terus minum obat, tapi aku tetep harus dateng ke kantor buat rapat."
Irene mengalah, "Oke, terserah. Yang penting sekarang kamu bangun, sarapan, minum obat, terus mandi. Aku bakal minta Chanyeol buat ngawasin kamu disana dan ngabarin aku kalo ada apa-apa." tangannya menarik lengan Suho untuk berdiri namun Suho menolak.
"Kenapa? Mau apa lagi, suamiku sayang?" Irene berucap sambil menahan kesal karena bukannya bangun, Suho malah kembali memeluk dirinya erat.
"Kissnya mana?" matanya berkedip beberapa kali sambil menatap ke arah Irene yang masih memasang wajah kesal.
"Kissnya nanti, kalo kamu udah sembuh. Ayo bangun!" Irene menarik lengannya lebih kuat dari sebelumnya hingga akhirnya Suho menurut untuk turun meski diiringi ekspresi cemberutnya.
🐰🐰
Suho menyandarkan tubuhnya sambil memejamkan mata di kursi kebesaran setelah menyelesaikan rapat yang berlangsung cukup lama. Kepalanya yang berdenyut pusing ditambah perdebatan di ruang rapat berhasil membuat dirinya mual.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gonna Love You | Kim Junmyeon [COMPLETED]
Fanfiction[with Bae Irene] ❝Menikah, jatuh cinta dan punya keluarga bareng kamu adalah sesuatu diluar rencana yang aku syukuri setiap harinya.❞ ―𝐁𝐢𝐚𝐧𝐭𝐚𝐫𝐚 𝐒𝐮𝐡𝐨 𝐀𝐫𝐬𝐞𝐧𝐢𝐨 #1 in kimsuho [May 23, 2022] #2 in surene [Jun 17, 2022] #2 in kimjunmye...