Kosongnya posisi Wendy membuat Irene harus kembali sibuk di butiknya―sambil mengerjakan wedding present untuk calon adik iparnya. Soal calon pengganti yang Wendy bicarakan tempo hari, Irene masih belum tau, kapan sosok pengganti itu akan datang. Terakhir berkabar, calon manajer barunya itu tengah mempersiapkan wisudanya yang akan dilaksanakan bulan depan.
Irene tak ambil pusing dan memilih mengerjakan sesuatu yang masih mampu dirinya kerjakan sendiri. Namun, yang gelisah adalah Suho. Lelaki itu berulang kali mengeluh karena tiap kali pulang dirinya tak lagi menemukan sang istri yang menyambutnya saking sibuknya Irene di butiknya.
Tapi, Irene berjanji bahwa kesibukannya akan segera berakhir begitu dirinya menyelesaikan wedding present WenYeol sembari menunggu manajer barunya menampakkan diri. Maka dari itu, Irene meminta pengertian dari sang suami demi menghindari keributan dalam rumah tangga mereka.
"Kak Irene, ada tamu." tepat setelah ketukan di pintu dua kali terdengar, gadis magang di butiknya menyembulkan kepala.
"Siapa?" sahut Irene tanpa repot mengalihkan pandangan dari tabletnya.
"Orang yang mau gantiin Kak Wendy, katanya."
Irene balas mengangguk yang ditutup kalimat permisi oleh gadis magang digantikan dengan kemunculan sosok baru di butiknya.
"Sejeong, ya?" Irene mempersilahkan duduk kemudian mengalihkan fokus dari tablet kepada sosok di depannya.
"Iya, Bu. Adik tingkatnya Kak Wendy."
Irene mengangguk sambil membaca resume yang diberikan Wendy tempo hari.
"Kabarnya nunggu wisuda dulu?"
Sejeong meringis, "Wisudanya diundur, Bu. Saya juga bosen kalo gak ngapa-ngapain, makanya hari ini saya dateng."
Irene tertawa melihat raut tegang gadis manis di depannya. "Kakak bukan Ibu. Ngobrolnya santai aja kayak kamu ngobrol ke Wendy. Adeknya Wendy bakal jadi adekku juga."
"Iya, Kak."
Irene tersenyum, "Oke, kamu diterima. Kamu bisa mulai kerja hari ini, bantuin Kakak buat bikin laporan butik sebulan terakhir, ya."
Sejeong langsung bangkit dari duduknya, "Siap, Kak!" tangannya memberi hormat dengan senyum lebar di wajah.
🐰🐰
Suho sampai di rumah dengan wajah lelahnya; pemandangan yang biasa terlihat sejak seminggu terakhir.
"Hhh, sendiri lagi deh." monolognya sambil menjatuhkan diri di sofa ruang tamu kemudian memejamkan mata.
Suho merana. Di rumah sebesar ini, hanya ada dirinya seorang.
Suho rindu Irene, huhu :(
Terdengar langkah dari arah tangga, namun Suho tak ambil pusing. Dirinya memang sering mengigau bila sedang lelah―ditambah rindu.
"Hei, mandi dulu, ih!" Suho bisa merasakan jika ada sosok yang berusaha menarik lengannya yang ia tepis dengan cepat. "Jangan ganggu dulu, gue capek. Gak ada waktu buat ngeladenin makhluk kayak kalian." ucapnya asal.
"Kamu kenapa, sih? Melek dulu coba matanya." Irene menarik pelan pipi sang suami hingga memerah yang berhasil menyadarkan Suho dari tidur ayamnya.
"Loh, ini beneran kamu?!" heboh Suho sambil mengusap pipinya yang berdenyut nyeri, "Kangen!" Irene langsung terduduk setelah ditarik cepat oleh Suho untuk dipeluk.
"Lebay banget." ejek Irene sambil mengusap pipi sang suami, menggantikan tangan Suho yang kini memeluk erat pinggangnya.
"Kayaknya kita salah alamat deh, yang." Chanyeol yang menggandeng Wendy berucap sarkas di depan pintu.
Tanpa melepas pelukan, Suho menyahuti, "Mau apa lo?!" ekspresi garangnya kembali melekat meski pelukannya tak kalah erat.
"Lepas dulu coba." usaha Irene mengurai pelukan mereka tak berhasil karena tiap kali dirinya berusaha melonggarkan pelukan, Suho tak sungkan untuk kembali mengeratkan.
"Biarin aja, Kak. Biar ngerasain jadi bucin!" Chanyeol duduk di seberang mereka dengan Wendy di sisinya.
Lantas, Irene menyerah dan mengangguk. "Kalian ada apa, malem-malem gini malah keluar?"
"Mau main doang, sih." Kali ini Wendy menyahuti. "Eh, sekaligus minta tips jadi pasangan suami-istri yang baik juga!" imbuhnya semangat.
Irene tersenyum. "Tips, ya?" matanya bergerak bingung, "Kakak gak tau deh tipsnya gimana, yang ngejalanin hubungan lebih lama 'kan kalian."
Chanyeol mengangguk setuju, kemudian beralih menatap sang kakak yang sedari tadi hanya diam sambil mendusal seperti anak kucing di pelukan sang kakak ipar.
"Bang,"
"Gak ada." Suho menyahut cepat. "Pulang sana lo, istri lagi hamil malah diajak keluar malem!"
"Eh, jangan." cegah Irene, lengannya bergerak untuk mencubit pelan perut sang suami yang dibalas ringisan. "Makan dulu disini, bibi udah masak banyak tadi."
Karena lengah, Irene berhasil melepaskan pelukan Suho dan langsung menarik Wendy ke arah ruang makan.
"Kamu mandi sana, habis itu nyusul kita. Jangan lama-lama!" ucapnya sebelum menghilang di balik tembok.
Chanyeol pun ikut bangkit. Sebelum melangkah, dirinya tertawa mengejek ke arah Suho. "Hahaha, kasian!"
Sialan, Chanyeol!
Kkeut!
Regards,
LOEY'S QUEEN
KAMU SEDANG MEMBACA
Gonna Love You | Kim Junmyeon [COMPLETED]
Fanfic[with Bae Irene] ❝Menikah, jatuh cinta dan punya keluarga bareng kamu adalah sesuatu diluar rencana yang aku syukuri setiap harinya.❞ ―𝐁𝐢𝐚𝐧𝐭𝐚𝐫𝐚 𝐒𝐮𝐡𝐨 𝐀𝐫𝐬𝐞𝐧𝐢𝐨 #1 in kimsuho [May 23, 2022] #2 in surene [Jun 17, 2022] #2 in kimjunmye...