22. Jomblo lu

3.7K 484 73
                                    


Buat yang bingung sama part kemarin...
Aku jelasin disini dikit
Jadi di part kemarin ngejelasin kalau aku tuh sebenernya selingkuhan Sana

Hepi riding

•••••••|||••••••

Tzuyu cukup lelah hari ini, jadwal kuliah nya full dari pagi hingga sore.

Baru saja ia menginjakkan kakinya, ia sudah mencium aroma yang sedap dari dapur. Tzuyu tersenyum lembut ketika melihat Sana yang sedang memasak

"Mandilah, setelah itu kita makan" Sana berucap ketika menyadari kehadiran Tzuyu

Tzuyu mengangguk sambil tersenyum, hatinya selalu saja berbunga-bunga sejak ia dan Sana sepakat untuk saling menerima satu sama lain.

Setelah mandi dan makan Tzuyu membantu Sana mencuci piring.

"Kau masuk saja kekamar, aku yang akan menyelesaikan nya" Ucap Sana, setelah sedari mulai makan tadi ia dan Sana hanya saling diam

Tzuyu mengangguk menuruti perintah Sana


"Apa yang kau lakukan hari ini? Kenapa Kau tidak mengabariku ataupun membalas pesan ku? " Pertanyaan tersebut akhirnya keluar dari mulut Sana, ia sudah menahan nya sedari tadi. Tapi melihat Tzuyu yang terlihat cukup lelah tadi ia menahannya

Sana tidak berbeda jauh sari Tzuyu, Sana juga merasakan hal yang sama sejak berdamai dengan Tzuyu dan juga hati nya, ia merasa hidupnya lebih bewarna

Ini tidak seburuk yang ia bayangkan, ia fikir akan sangat merepotkan jika harus menerima Tzuyu sebagai pasangan hidup nya

Ayolah.. Sana tidak mau merepotkan dirinya sendiri untuk bangun pagi dan menyiapkan makanan, mengurus kebutuhan Tzuyu, mengabari Tzuyu tentang apa yang ia lakukan atau sekedar memberikan perhatian kecil, ia fikir itu sangat merepotkan

Tapi lihatah ia sekarang... Ia bahkan hampir menggila seharian karna tidak mendapat kabar dari Tzuyu

Tzuyu memeluk Sana hangat karna kini Sana duduk di atas kasur sambil melipat tangannya di dada.

"Hari ini jadwal kuliah ku penuh, aku tidak sempat mengabari mu" Ucap Tzuyu memberikan alasan

Sana masih pada posisi, sesibuk apapun Tzuyu setidak nya Tzuyu menyempatkan dirinya untuk mengetik sesuatu dan Mengiriminya sebuah pesan agar ia tidak cemas

"Aku sangat lelah hari ini" Ucap Tzuyu dan memeluk Sana lebih erat

Sana luluh dan membalas pelukan Tzuyu seakan tidak mau melepaskan nya lagi.

Keduanya cukup nyaman dengan posisi tersebut
"Kita tidur sekarang? "

Tzuyu menggeleng
"Aku mau menonton bersamamu" Kini Tzuyu tampak lebih bersemangat

"Katanya tadi capek, kau harus istirahat. "

"Besok libur, aku bisa istirahat sepuas ku. Ayolah... Kita tidak pernah kebioskop bersama" Tzuyu membujuk Sana

Sana menggeleng
"Kita masih punya hari lain"

"Aku tidak mau, aku sudah tidak sabar"

"Tidak sabar apa? " Tanya Sana bingung, Tzuyu bertingkah seakan ia tidak pernah pergi ke bioskop

"Tidak sabar untuk... Kencan pertama kita" Tzuyu berucap dengan berbisik pelan di akhir kalimat dan berlari keluar karna malu

Untung nya Sana masih dapat mendengar jelas apa yang di ucapkan Tzuyu, hal itu membuat Sana tersenyum. Ah... Ia tidak sadar jika ia dan Tzuyu memang belum pernah pergi kencan

•••••••••••

"Eonni mau film apa? " Tanya Tzuyu

"Terserah" Jawab Sana

"Mbak, pesen tiket film terserah nya 2"

"Aku beli popcorn nya sama minuman nya" Sana pamit selagi Tzuyu masih memesan tiket

Tzuyu mengangguk

"Mbak, mau kursi yang di pojokkan ya" Ucap Tzuyu mereka request tempat duduk

"Ini Mbak.. Udah saya pilihkan kursi yang paling nyaman"

"Iya makasih " Ucap Tzuyu dan menyusul Sana yang sedang membeli popcorn

Tzuyu berdiri di samping Sana

"Hai.. Boleh kenalan? "

Tzuyu menoleh keseorangan pria yang berdiri di sebelahnya yang mengulurkan tangan meminta untuk berkenalan

"Kenalin aku Suga" Ucap pria tersebut sambil tersenyum

"Oh.. Hai Suga, aku Sana salam kenal" Ucap Sana membalas uluran tangan Suga sambil mengandeng tangan Tzuyu dan menariknya menjauh, masuk kedalam bioskop

Tzuyu keheranan, ia fikir tadi pria yang bernama suga itu mengajaknya berkenalan

"Cowok yang kaya gitu gak usah di tanggepin" Ucap Sana




Tzuyu tersenyum senang karna tempat duduknya cukup strategis, di pojokan tapi film nya tetap terlihat jelas

Sana sendiri justru merasa heran, padahal masih ada beberapa tempat kosong di tengah agar mereka dapat menonton dengan leluasa, tapi entah kenapa mereka malah mendapat tempat duduk di pojok seperti ini

"Kita gak bisa pindah tempat duduk? " Tanya Sana

"Gak bisa" Tzuyu berucap tenang

"Tadi kenapa gak minta tempat duduk yang di tengah atau gak yang agak depanan dikit" Sana kesal

"Iya-iya" Jawab Tzuyu asal membuat Sana semakin kesal

Hingga pertengahan film Sana masih saja kesal bahkan enggan untuk berbagi popcorn nya pada Tzuyu, padahal tadi niat awalnya ia memedam popcorn ukuran besar untuk berdua dengan Tzuyu

Cup.....

Tanpa aba-aba Tzuyu tiba-tiba saja mengecup pelan pipi kiri Sana

Sana menatap Tzuyu kaget, dan reflek memandang ke sekitar.

Untung nya semua orang cukup fokus pada film dan dengan tempat duduk mereka sekarang kecil kemungkinan ada orang yang memperhatikan

Pipi Sana memerah, karna Tzuyu terus saja mengecup pipinya

"Tzuyu hentikan" Sana berucap dengan sangat pelan

"Tidak mau" Ucap Tzuyu yang membuat Sana geram lalu mencubit perut Tzuyu

Bukannya meringis kesakitan, Tzuyu tersenyum geli. Karna Sana ternyata hanya mencubit bajunya

"Ekhemmm.. "

Seseorang yang tak jauh dari tempat duduk mereka berdua berdehem cukup keras sambil memperhatikan mereka berdua

Sana otomatis mendorong Tzuyu menjauh darinya

Tzuyu menatap kesal orang yang menganggu kesenangannya

"Dasar jomblo"








••••••••••

Akhirnya setelah 21 part ada part uwuwnya
Ada yang kurang greget gak nih?
Kalau udah uwuw gini biasanya part selanjutnya kira-kira apa ya?

Jadi sebenarnya yang bilang
Ekhemmm... Itu aku








Perjodohan Jadi Jodoh ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang