Dhanu berdecak kesal saat melihat nomor ponselnya belum khana simpan sampai sekarang, Khana memang tidak melarang dhanu untuk membuka ponselnya seperti sekarang. Toh, tidak ada hal yang mencurigakan didalamnya.
Wanita yang justru sedang sibuk dengan aerphone miliknya tampak tidak berselera untuk mendengar perkataan yang muncul dari dhanu.
"Na, dengar tidak?" Katanya.
Khana baru mau melihat ke arah dhanu setelah melihat laki-laki tampak jauh lebih kesal dari sebelumnya.
"Kenapa nomorku belum kamu simpan?"
"Lupa"
"Lupa atau sengaja?" Tanyanya.
Khana menatap malas ke arah dhanu. "Sengaja"
Wanita yang selalu menggunakan sarung tangan itu kembali mengabaikan dhanu, seolah kekesalan laki-laki didepannya ini bukanlah ancaman yang harus khana takuti.
"Lagipula, tinggal namai sendiri apa susahnya"
Kata khana lagi.Senyum jahil dhanu tiba-tiba tercetak, dia segera menulis namanya seperti yang khana suruh tapi dia beri tambahan yang sudah pasti akan membuat khana marah.
"Apa boleh seperti ini?" Tanyanya seraya menunjukkan nama kontak miliknya ke khana.
Mata khana membulat tidak suka.
"Mau aku pukul?" Katanya saat melihat nama 'dhanuarta❤' di sana.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
serenity
Teen Fiction"Na, bagaimana jika aku menyukaimu?" "Kamu sudah melakukannya, Nu."