~Swaire~| 10 |~

762 99 34
                                    

Hiii guyssss, saya balik~

Maaf yaa karena saya udah lama gak up~

Jangan lupa vote sama komen nya yaa guysss...

Terus jangan lupa juga di follow akun Ig nya...
Bisa kalian liat di Bio saya yaaa...

Tanpa banyak basa basi, yuk di scroll ke bawah~













~HappyReading~
~JanganLupaFollowAkunSaya~














"Aku juga tidak tahu itu, bukan aku yang membuatnya reinkarnasi! Mungkin sudah takdir, sudahlah aku malas untuk membahasnya, dan tolong kalian semua jangan lagi mendekatinya!" Grittie mendesis di akhir lalu pergi meninggalkan sang Kakak yang mematung, namun tak lama senyumnya terbit. "Dia lulus Grittie," kekehnya dan pergi menyusul.

.
.
.

"Hohoho, kau terlihat sangat lesu, musuhku," ejek seorang pria pemakai jubah emas, dibelakangnya prajurit bersenjata sudah siap sedia. Sedangkan di seberang, pria yang diejek mengangkat Gada miliknya.

"Raja Grinlyn, kau tahu aku sudah muak dengan perang ini," sahut Raja Herlius,

"Dan akan aku pastikan, kau mundur hari ini," lanjutnya penuh percaya diri, disamping dirinya anak sekaligus panglima perangnya ikut mengangkat senjata.

"Hahahaha, kita lihat saja, kau atau aku yang akan kalah," Raja Grinlyn terbahak, kipas kebanggaannya dia buka sepenuhnya menampilkan tiga lambang koin emas.

"Putriku, persiapkan dirimu untuk kemenangan," angkuhnya, putri mahkota Kerajaan Quinton yang menjabat panglima perang kali ini mengangguk mengerti.

Di detik keduanya akan bergerak tiba-tiba muncul pusaran angin besar di tengah menghentikan pergerakan dua pemimpin tersebut.

"SIAPA KAU?!" Raja Grinlyn berteriak murka pada pemuda yang datang entah darimana,

"Ck, aku baru sampai dan kau sudah berteriak?" malas pria bersurai emas itu, "siapa kau?" kali ini Raja Herlius yang bertanya namun dengan nada yang tenang.

"Avarice," jawabnya santai, semua prajurit mulai ribut. Bertanya-tanya siapakah gerangan, berani sekali muncul di tengah perang.

"Aku tidak peduli itu! Siapa kau tiba-tiba muncul di sini!" teriak Raja Grinlyn, Avarice kembali berdecak. "Diam kau pria tua gila!" bentak Avarice,

Sontak semua diam, tekanan yang Avarice berikan mampu membungkam seluruh pasukan.

Avarice menghela nafas, dia menoleh ke sekeliling. "Ini lumayan Bagus untuk tenaga tempur," gumamnya, lantas Avarice berbalik sepenuhnya pada faksi wilayahnya.

"Grinlyn Quisrell De Quinton, hentikan perang konyol ini." Avarice berkata dingin, dan di tempatnya Grinlyn tak mampu menggerakkan tubuh.

"Si-siapa... Siapa kau berani memerintahku...!" kata Grinlyn terbata, "aku penguasa wilayah Selatan! Avarice Crown of Avaritia, apa sudah jelas?" desis Avarice,

"Salah satu penyihir legenda itu?" sang Putri mahkota bersuara dan Avarice menaikkan dagunya, "kau tahu poin pentingnya ternyata,"

"Suatu kehormatan bagi kami dapat melihat anda." Raja Herlius turun dari tunggangan dan memasang sikap hormat, seluruh pasukannya senyap seketika dan segera mengikuti sang tuan.

"Senang bertemu dengan anda!" bahkan Grinlyn segera memasang sikap hormat, kini seluruh manusia yang ada disana memberi salam hormat padanya. Avarice mendengus.

Swaire Empire | Haechan | Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang