~Swaire~| 15 |~

365 57 9
                                    

Semuanya, maaf saya baru bisa up...
Saya tadinya mau up kemarin kemarin,
Tetapi ada hal yang membuat saya tidak bisa..
Bahkan, sampai beberapa hari kemarin saya tidak bisa memikirkan apapun atau menulis apapun..
Part ini sudah ada dalam draft lumayan lama, sekali lagi, harusnya minggu kemarin saya up, tetapi keadaan membuat saya tidak bisa melakukannya.

Untuk yang bertanya, kenapa book lain belum juga up? Saya benar-benar minta maaf, saya belum bisa memikirkan apapun.
Pikiran saya masih sangat kosong, dan yang bisa saya lakukan mungkin hanya mengedit cerita yang sudah ada.

Tepat hari jum'at kemarin, sahabat saya meninggal dunia. Saya benar-benar terguncang selama beberapa hari. Karena hal itu, sampai sekarang saya masih belum bisa berpikir jernih.

Ternyata ditinggal sahabat beda alam itu sangat menyakitkan ya, haha, saya pribadi, memohon do'anya, agar teman saya tenang di alam sana dan diberikan tempat yang sangat baik oleh Allah. Saya yakin, beliau adalah orang baik. Terimakasih untuk kalian yang memberikan do'anya untuk teman saya...

Di setiap book yang saya up, dia yang selalu mendukung semuanya. Jujur, saya ngetik ini ingin nangis lagi, mengingat dia yang berpulang setelah sakit selama dua bulan, benar-benar menyesakkan. Apalagi saya melihat sendiri bagaimana dia sampai ke rumah, memandikan jenazah dan ketika dia masuk kedalam tanah.

Sungguh, rasanya sangat menyesakkan, dia orang yang tahu segala cerita saya. Berat, sangat berat untuk merelakan dia. Tapi yaa, selama ada pertemuan disitu pula perpisahan menanti.

Maaf, saya malah curhat..
Tapii tolong do'anya yaa semuaa...

Untuk Mila Mar'atus Sholihah,
Lahaal Faatihah...

Terimakasih,
See you^^









































~JanganLupaFollowAkunSaya~
~HappyReading~




















































"Hush, dia itu manis kalau kalian dapat menjinakkannya," sanggah Yongseon, tiga manager Nct merasa tak habis pikir dengan orang didepan mereka.

"Ah sudahlah, cepat pergi ke ruangan Presdir. Beliau menunggu,"

"Baik..."

.
.
.

"Apa yang kalian bicarakan?" seorang pria bertanya dingin pada tiga orang di hadapannya yang kini menunduk, tidak berani menatap sang atasan.

"Apa maksud semua ini, Oh Junsik!"

Deg.

Junsik tersentak, secara cepat ia mengangkat pandangan. Dapat Junsik lihat wajah kesal sang direktur utama, bagaimana tidak? Dia tiba-tiba mendapat laporan bahwa idolnya hilang mengacaukan jadwal.

"Sa-sajangnim... Kami akan berusaha mencari mereka-"

"Dalam satu atau dua hari mungkin kita masih bisa menanganinya, fans di luaran sana akan menggila dan mengecap perusahaan kita tidak becus dalam menjaga artis!" ketiganya diam tak mampu melawan, sang direktur memegang kepalanya.

"Anak-anak keras kepala itu... Bagaimana bisa mereka lepas dari pandangan kalian!" serunya dengan nada tinggi, kesal terhadap pegawainya yang tidak betul dalam bekerja. Meski sejatinya ini bukanlah salah mereka.

Swaire Empire | Haechan | Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang