Yo guys,
Di chapter kemarin kalian agak bingung ya hehe...
Sorry yaa...
Nah ini chapter lanjutannya...
Baca pelan-pelan dan juga pahami oke...Saya sebisa mungkin, menulisnya dengan jelas...
Nahhh jangan lupa tekan Bintang~
Ramaikan Komentar~~JanganLupaFollowAkunSaya~
~HappyReading~Doyoung sempat mengeluh, ingin satu tim dengan Haechan dan jawaban Haechan adalah, "hyung kau di tim sana saja, agar permainannya lebih seru." tengil emang.
Member WayV menatap Xiaojun kompak, membuat yang ditatap merasa tak nyaman. Percayalah! Jantungnya seperti dibawa lari kencang atau jatuh dari ketinggian. Pemuda China itu selalu terbully dalam permainan ini.
.
.
.Malam itu member Nct dan para pemeran penting lainnya berkumpul, sekedar makan malam juga sedikit membicarakan keadaan.
Flaze bahkan membawa serta Grittie, gadis itu ia perkenalkan pada semua orang. Terlihat jelas sekali di mata orang dewasa anak laki-laki ini sedang mengalami masa puber.
"Jadi, mereka adalah orang-orang yang dibawa Pangeran Haechan dari Bumi?" tanya Grittie begitu selesai mendengar cerita Flaze, "iya, apa ada masalah?" sahut Yangyang.
Gelengan kepala Grittie berikan, "tidak, hanya saja kalian membuat kami pusing tujuh keliling," gumam Grittie yang kini menjambak rambutnya, tidak habis pikir.
"Grittie... Kau baik-baik saja?" tanya Hyunji dan gadis itu tersenyum manis, "ya, untuk sekarang aku baik-baik saja..." jawabnya lalu menoleh pada Haechan di seberang sebelah kanan.
"Maaf, Pangeran... Kapan perang ini dimulai?" tanya Grittie membuat semua orang berhenti makan, "Grittie kau tidak berpikir untuk ikut kan? Jikapun Kakakmu benar ada di tangan musuh, biar kami yang mencarinya. Kau tunggu saja disini..." ujar Flaze,
"Kenapa? Aku juga bisa bertarung," sahut Grittie, "bukan--"
"Sekitar Satu Minggu lagi, kami sudah siap untuk berangkat." Haechan dengan luwes menjawab, dia lirik gadis itu lewat ekor mata. Penasaran dengan responnya. Ia merasakan sesuatu yang aneh pada gadis itu.
Grittie sendiri termenung, lantas dia menatap pria di depannya yang santai menyantap sayuran. Begitu datar juga menusuk, namun yang ia dapat bukanlah jawaban melainkan gedikkan bahu.
"Kenapa kau menggedikkan bahu begitu, Yangyang?" tanya Ten pada sang adik, "kau sakit bahu?" Kun ikut nimbrung. Si bungsu saat ini menggeleng.
"Tidak, aku tidak apa-apa hehe..."
"Kalian berdua sangat aneh," komentar Lucas seraya menunjuk Grittie juga Yangyang.
"Kau bahkan lebih aneh hyung," cibir Renjun, membela sang teman seperjuangan. Lucas tertohok.
'Lux, tolong keluarkan aku!' suara Tomoe sang senjata suci menggema dikepalanya, Lucas mengernyitkan dahi namun mengangguk.
"Tunggu sebentar, si Tomoe minta keluar, lapar mungkin." Katanya absurd dan segera melepaskan pedang di pinggang. "Keluarlah, Tomoe..."
Kini pedang itu berubah menjadi bocah, dan tanpa berbicara Tomoe duduk di samping Lucas. Ikut memakan apa yang di sajikan.
"Eh, benarlah dia lapar.... Aahahahha..." tawa Jaemin melihat bagaimana absurdnya senjata Lucas.
"Tidak orang tidak senjatanya, sama saja, ahhahaha..." imbuh Johnny gak sadar diri, kalau dia sama anehnya seperti Lucas.
"Kalian tahu, ini bukan waktunya bercanda," hawa berubah dalam sekejap ketika Grittie membuka suara, helaan nafas dia keluarkan. "Kami kebingungan... Sungguh, Kakak..." lirih Grittie dengan pandangan ke bawah, Flaze ikut menghela nafas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Swaire Empire | Haechan |
FantasiaDisaat takdir kembali memilihnya, menyeretnya untuk memadamkan api membara. Melibatkan sekumpulan orang bodoh,-hanya menurutnya, oke, jangan dengarkan yang satu ini.- Membawa mereka pada permasalahan pelik Kerajaan. Salah satu diantara mereka memb...