~Swaire~| 14 |~

471 62 13
                                    

Yo semuanyaaa
Maaf yaaa saya jarang update...
Yahh, saya juga tadinya mau up tadi pagi atau siang, tapi tadi ada urusan jadi lah baru bisa up hehe...
Jangan lupa buat vote sama komennya yaaa
Makasih banyak yang mau nunggu sama dukung cerita saya...
See you~

























~JanganLupaFollowAkunSaya~
~HappyReading~


































"Bunda..." racau Jisung dalam tidurnya, "Seungman-ie... Te...tap... Hi...dup..." racauan Jisung semakin aneh.

.
.
.

"Matahari sudah tenggelam dan Jisung belum kembali, apa kau mengerti situasinya?!" suara bentakan Jaemin terdengar keras, semua orang terdiam.

"Aku tahu Jaemin, tapi jangan gegabah!" sahut Haesfier agar si teman tenang.

"Kita harus berpencar, hari semakin malam dan hal itu akan menghambat pencarian," ujar Taeyong namun dia di tatap tajam oleh Gellius.

"Ketika malam seperti ini, kalian tidak boleh berpencar. Iblis sangat agresif saat malam, kalian hanya akan bunuh diri jika berpencar," peringatan dari Gellius membuat Jaemin berteriak gusar.

"Lalu bagaimana dengan adik-ku!"

"NA JAEMIN!" bentak Taeil membuat Jaemin tenang.

"Tenanglah, kita berpencar dalam bentuk grup. Karena jumlah kita juga banyak, kalian harus saling menjaga," tutur Taeil,

"Yo! Apa yang terjadi?" tiba-tiba Luxiel muncul di belakang mereka, secara cepat Jaemin berlari.

"Jaemin!" seru Jeno pada sang teman yang paniknya bukan main.

"Hyung! Kau seorang penyihir yang hebat kan?! Cepat temukan Jisung! Dia menghilang." serbuan mendadak Jaemin membuat Luxiel memandang ke arah member dibelakang.

"Jisung menghilang tadi sore, dan kami baru akan mencarinya. Kau bisa membantu?" jawab Johnny,

"Ah, baiklah aku akan mencoba melacak sihir Jisung." semua orang nampak bernafas lega, namun sedetik kemudian Luxiel menatap Yangxifiel.

"Kenapa?" tanya si Raja Elf heran, mengetahui situasi suram Luxiel hanya menggeleng. Dia tidak ingin menambah api.

"Ah! Ketemu,"

Semua orang merasa beban mereka diangkat mendengar seruan Luxiel, "aku akan menjemputnya, kalian tunggu di tenda," ujar Luxiel lantas pergi menggunakan teleport.

"Nah, kita sebaiknya kembali," ajak Yangxifiel diangguki yang lain.

"Jisung..." lirih Chenle,

.
.

Sreeettt...

"Hah, semua orang panik dan anak ini malah tidur dengan nyenyak." monolog Luxiel kala menemukan Jisung terlelap dibawah Pohon besar.

Ketika mendekat kerutan di dahi Luxiel terlihat, "Rakun itu..." belum selesai dia berbicara tiba-tiba mata si Rakun terbuka, terlihat sangat waspada.

Swaire Empire | Haechan | Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang