Yoo Guys~
Author up part baru~
Jangan lupa vote&comment ya~~HappyReading~
~JanganLupaFollowAkunSaya~"Yayaya kalian berdua berhenti! Jika tidak kuping kalian tak selamat." keduanya kembali duduk tatkala Ten melotot menyeramkan, Chenle terkikik di tempat.
"Diam kau Le!" desis Renjun tak suka, tawa Chenle semakin membahana.
~Harmonis sekali~
.
.
."Baiklah, ini terakhir kalinya aku bertanya. Kalian benar akan ikut?" Haechan lagi dan lagi bertanya, seakan tak bosan mengulangi kalimat yang sama.
"Ck, berapa kali kami harus bilang iya! Lee Haechan~" Taeyong menjawab gemas, Haechan menunduk menggerutu, "Ya kan ini berbahaya, gimana kalo kalian kenapa-napa?"
"Lee Haechan, kami melakukan ini karna kami mencemaskan dirimu. Sudah, ayo berangkat!" Haechan mengangguki Johnny dan tak lagi bertanya.
"Baiklah, bersiap! Portal akan terbuka sebentar lagi." ujar Haechan lalu menggigit jarinya sampai darah segar menetes dari sana, lantai yang tertetesi membentuk sebuah pola.
Cahaya terang keluar dari sana memaksa semua orang untuk menutup mata, setelah sinar itu agak reda para member membuka mata perlahan.
"Ayo masuk!" Haechan mengajak mereka dan masuk lebih dulu, di ikuti para member dan yang terakhir adalah Claud.
.
.
."U-uh... Ini kenapa suasananya seperti ini?" semua mata memandang Jungwoo, anak yang berada paling depan menghela nafas.
"Haechan kan sudah bilang, kalian sebaiknya gak ikut."
"Hah... Tidak, ini keputusan kami, lalu sekarang apa? Dan bagaimana soal pakaianmu..." Haechan tersenyum simpul,
"Saat masuk ke Planet ini, pakaianku akan berubah otomatis memakai pakaian Kerajaan." jawab Haechan, kini anak itu memakai pakaian khas seorang Pangeran bernuansa Biru, ah jangan lupakan di pinggangnya kini tergantung sebuah pedang.
"Pangeran, ayo ikuti saya..." Claud berkata sopan dan Haechan mengangguk, lalu mereka berjalan di tengah hutan menuju tempat perlindungan.
"Di sinilah kami tinggal untuk berlindung dan bersembunyi." Felix memberikan penjelasan, "Woah... Ini ada pelindung sihirnya ya?" tanya Yangyang, diangguki Haechan.
"Tadi di luar kalian tak bisa melihat ada tempat tinggal bukan? Secara sekilas hanya hutan belantara, sihir ilusi." jelas Haechan, "Pangeran, apa tidak sebaiknya kita mencari penyihir Black?" kembali Haechan menghela nafas pendek, ia tatap tajam Felix.
"Kau tau aku tak percaya penyihir itu masih hidup bukan?!"
"Penyihir apa?" Lucas bertanya spontan, Haechan menggeleng.
"Bukan apa-apa, ayo cepat kita masuk." semua mengikuti Haechan memasuki lebih dalam tempat seperti perkampungan tersebut, mereka di sambut oleh semua rakyat yang selamat.
Haechan berhenti di tengah-tengah jalan dan memandang semua rakyat yang menatapnya penuh harap, gembira, juga bahagia.
"Hanya sedikit yang bisa kami selamatkan Pangeran..." bisik Claud, Haechan menghela nafas.
"Rakyatku... Kalian semua... Sudah berjuang!" ucap Haechan dengan bangga, tak di sangka tangis para rakyat pecah.
"Hidup Pangeran Haechan!! Hidup Pangeran Haechan!!" teriak mereka, terselip harapan yang sangat besar dari mereka untuk sang Pangeran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Swaire Empire | Haechan |
FantasíaDisaat takdir kembali memilihnya, menyeretnya untuk memadamkan api membara. Melibatkan sekumpulan orang bodoh,-hanya menurutnya, oke, jangan dengarkan yang satu ini.- Membawa mereka pada permasalahan pelik Kerajaan. Salah satu diantara mereka memb...