9

42 8 3
                                    

Mari minum, tapi jangan mabuk.

Tujuanku adalah untuk tidak pernah mabuk karena aku tidak ingat berhubungan seks saat mabuk.

Sayang sekali jika aku tidak ingat pernah berhubungan seks dengan Alpha yang dominan, yang juga memiliki tubuh yang mengerikan.

Aku biasanya minum cukup banyak, tetapi aku harus berhati-hati karena aku sedang flu dan menggunakan penghambat heat.

"Jadi, kapan ibumu pulang?"

"Dia pulang tahun depan."

"Kenapa bahkan putranya tidak tahu tanggal pastinya."

"Sepertinya dia sendiri tidak tahu."

"Hahaha, apa itu... lucu sekali. Jadi, kapan ibumu pulang?"

"..."

Aku tidak terlalu mabuk berkat pengendalian diri yang keras. Kecuali lidah yang sedikit melantur, aku berbicara dengan sangat rasional. Choi Sung-hoon menuangkan anggur ke gelasku untuk berhenti berbicara tentang ibunya.

Anggur apa itu? Apakah itu bourbon? Apakah itu makgeolli?

"Sepertinya kamu sangat menyukai salmon. Apakah itu sesuai dengan keinginanmu?"

"Ya,"

Aku tidak yakin anggur jenis apa ini, tetapi ini sangat cocok dengan hidangan salmon yang asin dan lembut sehingga aku makan tiga piring.

"Uh oh ... Ini sangat bagus."

Aku memuji, 'Hidangan salmon ini sangat enak.'

Choi Sung-hoon tertawa kecil sebelum menoleh ke samping dan kembali dengan ekspresi tegas.

Dia menuangkan segelas anggur untukku. Aku mengangkat gelas, bersulang sebentar, lalu meminumnya sekaligus.

Aku tidak pernah membayangkan hari akan datang ketika kami akan duduk berhadap-hadapan dan minum dalam suasana yang begitu tenang ketika aku pertama kali bertemu pria ini. Aku melirik Choi Sung-hoon.

Tidak seperti aku, yang memiliki postur gemoy dengan rambut acak-acakan, lelaki itu masih duduk dalam posisi tegak dengan setelan jas yang sempurna.

Hidung mancung, rahang keras, dan bekas luka di pipi.

Penampilannya tidak mungkin berubah untuk sementara waktu, tetapi mengapa dia terlihat semakin tampan? Apa karena aku cepat jatuh cinta?

Aku ingin tahu bagaimana rasanya memiliki kekasih seperti ini.

Orang-orang akan melihatku setiap kali aku berkencan, kan? Aku takut aku akan mati karena sakit perut akibat kecemburuan orang lain. Aku pergi ke klub setiap hari dan membual tentang hal itu. Aku harus menunjukkannya kepada teman-teman Hyung-ku dan kakek pemilik rumah. Jika pamanku meminta aku untuk bertemu lagi, aku dapat dengan yakin mengatakan bahwa aku memiliki kekasih yang menakutkan.

Seberapa panas di malam hari atau seberapa besar milik lelaki itu nanti?

Aku menyesap segelas anggur. Itu adalah sensasi terbakar yang mencapai sampai ke puncak kepala.

Choi Sung-hoon segera mencoba menuangkan anggur ke dalam gelas kosongku. Aku menggelengkan kepalaku.

"Ini bukan waktunya untuk hanya minum ..."

"Lalu jam berapa sekarang?"

"Eh, ayo lakukan ini..."

Aku berpura-pura malu saat aku menatapnya. "Apakah kamu punya pacar?"

[BL] BYE BYE [Novel Terjemahan Bahasa Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang