The Begining

295 36 3
                                    

"Lukisan anda sangat bagus"tutur kata seorang pewanwancara.
Senyum tipis menyeringai diwajahnya, kulit keriput dengan kumis tipis menandakan usianya yang tidak lagi muda. "sejujurnya masih lebih banyak karya yang saya buat, ini hanya beberapa dari sekian banyak hasil karya saya" Tutur kata pelukis tersebut menjawab pertanyaan pewawancara terebut.
"wahh, saya sunggu tidak sabar untuk melihat karya anda yang lain, semoga anda dengan senang hati memperlihatkan hasil karya lukisan anda yang lain, penggemar mungkin cukup penasaran, baiklah cukup sampai disini liputan acara ini, sampai jumpa minggu depan". Acara pun selesai lebih awal.

Pelukis tampan nan tinggi tentunya sudah berusia lanjut tersebut langsung menuju keluar ke mobilnya, di depan gedung media-media dan reporter mengerumuni sang pelukis, ya pelukis tersebut hanya mau menghadi satu dari sekian banyaknya tawaran televisi setiap bulan. Setelah menghadiri satu acara pelukis tersebut menghilang bagai ditelan bumi. Oleh karena itu kehadirannya sungguh ditunggu-tunggu oleh media-media sekitar.
Bryan, seorang pelukis tampan yang berusia lanjut dimana dia adalah single parent sosok ibu dan ayah oleh putrinya yang kini telah menginjak remaja. Entah sampai saat ini Bryan tidak pernah menunjukkan bagaimana tampak dari putrinya tersebut, bahkan banyak yang mengaggap putrinya tersebut telah meninggal. "Sunset" seperti matahari yang tenggelam di malam hari, begitupula putrinya yang diberi nama Sunset tersebut. Hanya nama yang sering didengar kalayak umum, tapi tidak pernah langsung melihat sosok gadis tersebut.
"Tolong siapkan tiket saya ke New Zealand seakarang juga!" perintah Bryan kepada asistennya.
"Apa anda tidak ingin beristirahat dulu mister? Ini hampir malam hari." Tutur kata asisten tersebut khawatir.
"It's okey, i just want to meet my daughter, i miss her, i promiss that i will comeback tomorrow" jawab bryan sambil melihat matahari yang terbenam sambil mengingat putrinya.

Bagi Bryan Sunset sungguh berarti, ia bahkan merelakan apa yang telah ia miliki saat ini untuk putri satu-satunya yang kini sudah tidak kecil lagi melainkan remaja, tetapi dimata seorang ayah putrinya selalu menjadi wanita kecil yang manja.

.
.
.
Lanjut Sabtu depan yaaa...

Gone For Love || TaeroseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang