"Dad you coming!" teriak gadis remaja yang berkulit putih rambut pirang kecoklatan.
"How your days without me? Are you okay for sure?" Tanya Bryan sambil mememeluk putrinya "Sunset"
"I am Okey dad, bagaimana hari mu di LA, apakah disana matahari nya begitu hangat?"
"Nope, bagaimanapun suasananya jika kau tidak ada itu tidak berarti bagiku, apa kau sudah makan?"
"Dad, tebak apa yang telah kumasak........" Celoteh Sunset yang senang dengan kehadiran ayahnya,Bryan dan putrinya hanya hidup berdua, sejak kecil Bryan mengasuh putrinya tersebut seorang diri. Sunset gadis cantik ceria dan penuh semangat, dia penuh kasih sayang. Dia polos dan kadang berbuat nakal seperti anak kecil. Dia penuh rasa ingin tahu dan cerdas, terkadang Bryan bingung jika putrinya tersebut menanyai hal-hal yang tidak bisa bryan jawab. Terutama mengapa ia diberi nama Sunset, dari banyaknya nama bagus di luar sana. Padahal Sunset seungguhnya takut akan malam hari, Menurutnya kegelapan adalah hal yang paling ia tidak suka. Dimana setiap malam ia menyalakan banyak lilin di kamarnya. Beribu-ribu pertanyaan yang ditanyakan Sunset pada bryan yang membuat Bryan bingung untuk menjawabnya, hal-hal yang ditanyakan Sunset adalah sesuatu yang ingin Bryan rahasiakan dari Sunset, terutama alasan mengapa ia tidak diperbolehkan ke loteng atas.
Penuh rasa ingin tahu membuat Sunset sering melanggar perintah ayahnya tersebut. Tetapi rasa ingin tahu terbesarnya adalah loteng atas tersebut. Terdapat rahasia apa dibalik pintu jati yang sudah tua tersebut. Tetapi niatnya terhenti karena kunci dari pintu tersebut selalu dibawa kemanapun oleh ayahnya. Kunci tersebut seperti harta karun bagi Bryan yang selalu ia bawa kemana-mana dalam perjalanannya. Entah terdapat apa dibalik pintu tua tersebut sehingga bahkan Sunset putri satu-satunya dilarang masuk.Mungkin selama ini Sunset hanya terlihat bahagia di dekat orang yang ia sayangi, tetapi sejatinya ia hanya seseorang remaja yang kesepian. Hari-harinya dihabiskan di rumah tua tempat ia dan ayahnya tinggal. Berada di tempat yang jauh dari perkotaan, membuat Sunset hidup sederhana dengan bantuan seorang wanita paruh bata yang juga sudah lama tinggal dengan mereka.
"Mrs Betty are you here?" Sunset membuka pintu
"Heii kenapa kau di sini? Tidak menghabiskan waktu dengan ayahmu? Ayo lahh pasti ia sangat merindukanmu!" Jawab mrs Betty sambil memijat-minat kakinya.
"Hmmm seperti biasa, satu hari ini ayah hanya menghabiskan waktunya di loteng atas. Sungguh itu membuatku kesal, aku Bahkan tidak diperbolehkan kesana, mengapa hanya ayah yang bisa masuk? Bukankah ayah bilang dia disana hanya untuk melukis, bukankah aku penasaran dengan lukisannya?"
"Bukankah setiap orang punya privasi dan ingin membutuhkan waktunya untuk sendiri, mungkin di ruangan itu memiliki arti yang penting bagi ayahmu yang tidak ingin ia ceritakan"
"Mrs Betty, bukankah kau sudah lama tinggal di sini? Apa kau tidak tau apa yang didalam sana?"
"Hmmm.... sudahlah aku mau ke dapur, bukankah ini waktunya makan malam?"
"Huaaa Mrs Betty mengapa kau sel.."
perkataan Sunset terhenti ketika ia melihat ayahnya yang menghampirinya. Ayahnya melangkah menuju arahnya kemudian berbelok dan menuju kamarnya. Hal itu juga membuat Sunset semakin penasaran. Setiap ayahnya menghabiskan waktunya di ruangan itu, ia akan turun dengan wajah pucat dan mata sembab.
"Ayah...ada apa denganmu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Gone For Love || Taerose
RomanceThe story about Bryan and Sunrise Bryan pelukis tampan dan sosok single parent yang memiliki banyak misteri akan masa lalunya. Yang sampai saat ini masih tidak ingin untuk menikah lagi. Ia memiliki hubungan dengan Sunrise, teman kecilnya dan juga ci...