Bryan... nama dia Bryan, seseorang yang membuatku merasa nyaman jika di dekatnya, dulu awalnya aku sangat takut kepadanya, 8 tahun lalu ia hanyalah bocah biasa yang sering mengunjungi ku di luar jendela. Setiap hari aku melihatnya dari balik jendela, terlihat ia duduk di antara dahan pohon dengan peralatan yang selalu ia bawa, alat lukisnya. Pertama kali aku melihatnya saat ia tiba-tiba datang di halaman kastil dengan sepedanya, saat dimana aku berdiri di balik jendela, aku takut sehingga langsung pergi dan menutup jendela dengan selambu, setelah ku buka kembali, bocah itu sudah tidak ada. Setiap sore kulihat ia selalu menghampiri ku, sesekali aku mengintip untuk melihat apa yang ia lukis, aku sangat jatuh cinta pada setiap lukisannya, ia tidak hanya sekedar melukis, aku melihat banyak perasaan yang ia tuangkan dalam lukisannya yang membuat lukisannya bagiku sangat berbeda. Pada suatu hari aku yang tidak sadar memperkenalkan namaku padanya, aku malu dan bergegas masuk dan menutup jendelaku. Wajahku sangat memerah pada saat itu. Untuk hari-hari selanjutnya kami sering bermain bersama, hingga tak terasa waktu berjalan begitu cepat. Delapan tahun kami tumbuh bersama, rasanya baru kemarin aku melihatnya di halamanku.
Bryan...seorang pria dari New York, jelas ia seorang yang sangat bebas, aku terkadang iri kepadanya jika ia bisa pergi melihat dunia dan berkeliling dunia. Terkadang aku berpikir bagaimana Sunrise tanpa Bryan? Bagaimana jika Bryan bertemu dengan seorang wanita dan akan menikah dengannya? Hal itu sangat membuatku terpukul. Terkadang aku bertanya kepadanya, aku ingin melihatnya menikah dengan seseorang wanita yang baik untuknya, tidak sepertiku yang mungkin beban baginya. Selama ini Bryan hanya selalu memperhatikan ku dan melindungi ku, bukankah aku sungguh tidak berguna? Terjebak di kastil tua dengan ayahku yang bahkan mungkin tidak menganggap ku?
Ayahku seorang keturunan bangsawan yang dibuang oleh keluarganya karena ia melakukan hal-hal yang sangat buruk, hal-hal yang tidak mencerminkan seorang bangsawan, bahkan ia di usir ketika aku masih belum lahir di dunia ini. Jadi apakah aku juga seorang bangsawan? Lebih tepatnya orang buangan.
.
.
.New York... tempat yang sangat ingin aku kunjungi, benar jika alasannya karena itu tempat asal Bryan. Salahkah jika sesekali aku bisa pergi dengannya ke sana? Kemarin Bryan untuk pertama kalinya meminta hadiah kepadaku, hadiah yang bahkan aku tidak tau dapat memberikan kepadanya tau tidak. Ia mengajakku ke New York di hari ulang tahunnya. Bohong jika aku tidak ingin pergi dengannya, namun alasan apa yang bisa aku katakan, jika aku pergi mungkin ayahku tidak akan memaafkanku selamanya, aku akan lebih tersiksa kedepannya. Apakah aku harus kabur? Tidak itu juga tidak baik, ayahku memiliki banyak anak buah di luar sana, aku juga tidak ingin Bryan terkena dampaknya. Namun aku benar-benar ingin pergi dengannya ke New York.
"Sunrise!!" Teriak ayahku secara tiba-tiba. Aku berlari karena tau jika ia seorang yang tidak sabaran.
"Iyaa ayah? Apakah kau membutuhkan sesuatu?" Ucapku
"Satu minggu ke depan! Akan banyak tamu yang datang, bersiaplah mulai sekarang, siapkan semua yang dibutuhkan untuk pesta yang akan dilaksanakan secara megah, akan banyak bangsawan yang hadir dengan wanita-wanita penghibur. Kau dengarkan! Aku tidak akan mengulangi ucapanku, pergilah siapkan semuanya sendiri" ucapnya sambil meninggal kan ku sendiriAku hanya terdiam, satu minggu? Namun besok adalah ulang tahun Bryan, kemudian bagaimana dengan New York?
"Apakah ini saatnya aku harus kabur?"
Maaf yaaa author lama banget nggak update ceritanya, lagi sibuk KKN dua bulan ini, selanjutnya author coba tepat waktu setiap hari Sabtu,
Gambaran Mr Bryan waktu hadir di pameran seni
Bule Australia Jake nggak kalah ganteng
Sunset kalau rambut pendek bagus juga ya
KAMU SEDANG MEMBACA
Gone For Love || Taerose
RomanceThe story about Bryan and Sunrise Bryan pelukis tampan dan sosok single parent yang memiliki banyak misteri akan masa lalunya. Yang sampai saat ini masih tidak ingin untuk menikah lagi. Ia memiliki hubungan dengan Sunrise, teman kecilnya dan juga ci...