EPILOG📌

207 16 1
                                    

Hai dulu! Lama nih ga ketemu hahaha, maaf👉👈

(Kalau ada typo tolong ditandai biar bisa diperbaiki secepatnya)

WARNING📍

Sebelum kalian baca cerita ini, aku mohon dan sangat berharap kalian menghargai dengan vote dan komen yang semangat...

°

°

Wanita bernama Grace tersebut tengah terbaring lemah dengan selang infus menembus kulitnya.

Alat pendeteksi detak jantung sudah berdiri tegak disampingnya. Begitu juga dengan alat bantu pernafasan yang terpasang apik dihidungnya.

Matanya terpejam begitu damai, dan deru nafasnya terdengar lemah. Wajahnya tampak pucat saat terkena sorot sinar matahari yang menembus jendela.

Pagi ini wanita itu tidak bisa menikmati panasnya cahaya matahari, ia hanya bisa mendapatkan hawa dingin dari pendingin ruangan ditempat ia berbaring saat ini.

Sementara itu, pria yang menemani tidurnya hanya mampu memberikan tatapan sendu dan usapan hangat pada punggu tangannya. Menatap begitu dalam sebab rasa tak percaya mulai menghantuinya.

Jake sudah seperti itu selama tiga hari. Terduduk lemah sebari menunggu kekasihnya itu terbangun dan memperlihatkan binar mata indahnya saat melihat dirinya.

Dibalik jendela tengah berdiri entitas lain yang sedang melihat wanita itu dengan lemas. Vincent hanya terdiam dan tak melakukan apapun. Rasa penyesalan menggrogoti dirinya begitu dalam, tentang perlakuan kasar dan kejam pada wanita itu.

Ia yakin Grace pasti sudah menganggapnya seperti seorang monster yang menggunakan topeng wajah manusia. Bahkan ketika ia mengingat wajah ketakutan wanita itu saat melihat keberadaannya.

Dalam lamunannya, Vincent dibuat tersentak oleh seseorang yang menepuk bahunya. Menampilkan seorang pria bernama Ryder, ia adalah salah satu anak buah Vincent yang selama ini selalu setia padanya.

 Menampilkan seorang pria bernama Ryder, ia adalah salah satu anak buah Vincent yang selama ini selalu setia padanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tuan, ada yang ingin saya sampaikan." Ryder mendekatkan tubuhnya dan sedikit berbisik kepada Vincent.

Vincent langsung memberi isyarat untuk menjauh dari ruangan tersebut.

Pria itu berkacak pinggang dan memperhatikan sekitar. "Bagaimana? Apa semuanya sudah beres?" tanyanya pelan.

Ryder mengangguk, "Kasus penemuan mayat Leon sudah diurus, dia dinyatakan tewas karena kecelakaan. Tuan sudah tidak perlu khawatir lagi tentang hal itu." ucapnya begitu jelas, memberikan informasi penting yang menyangkut pautkan Vincent di dalamnya.

Vincent tersenyum tipis. "Bagus! Berkatmu semuanya tertutupi."

Entah ini hanya perasaan Ryder atau bukan, yang jelas sifat Vincent saat ini bukanlah sifat yang pria itu miliki. Pasalnya ia merasa ada yang aneh pada diri Vincent. Sisi psikopat yang kejam dan gelap itu seketika hilang dengan sekejap dalam dirinya. Bahkan sesekali Vincent menangisi wanita tersebut.

Psychopath Obsession ! [KTH] END √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang