CHAPTER 07

282 27 2
                                    

Tubuh wanita tersebut bergetar hebat tatkala dihempas begitu kuat. Ia terisak lirih dengan air mata yang terus mengalir tanpa henti dan tak tahu harus berbuat apa lagi. Dirinya menjadi lemah dan pasrah dalam waktu yang bersama.

Ia tak pernah menyangka jika semua orang menggunakan topeng untuk menipu semesta. Terkadang mereka berbuat baik sebagai bentuk sampul yang sempurna, lalu perlahan terbuka untuk menunjukkan sisi sebenarnya dari mereka.

Vincent berdiri sempurna dengan pikiran yang bercabang dimana-mana. Ia menatap bagaimana getaran tubuh dari wanita yang niatnya memang akan ia rusaki untuk pertama kali. Ia tak dapat menahan lagi, sebab sisi gelap itu telah meminta paksa untuk muncul dipermukaan.

 Ia tak dapat menahan lagi, sebab sisi gelap itu telah meminta paksa untuk muncul dipermukaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Harsat itu berimbas pada Grace yang tidak tahu apa-apa. Wanita malang yang hanya berpikiran lugu untuk menolong antar sesama, ternyata berubah menjadi mimpi buruk yang tak pernah ia bayangkan. Semua skenario ini, Grace benar-benar tidak tahu akan menjadi seperti ini.

"Seharusnya kau tidak terlalu percaya kepada orang lain, sayang. Terkadang mereka hanya memasang topeng diwajahnya." Vincent mendecih, "Kau wanita yang terlampau bodoh."

Grace berusaha untuk menatap Vincent meski rasa takut telah merasuki. "Kenapa kau melakukan ini?! Kumohon lepaskan aku! Sewalah jalang diluar sana untuk memuaskan nafsumu itu!" isak wanita itu.

Vincent mendekat secara perlahan, membungkukkan dirinya guna mengelus surai yang berantakan dan basah karena air mata. "Aku tidak bisa sayang. Aku tidak suka wanita yang digilir seperti itu. Mereka murahan dan kotor, kau tahu itu bukan?" ia memindahkan jemarinya untuk mengusap air mata yang berderai di pipi Grace.

 Mereka murahan dan kotor, kau tahu itu bukan?" ia memindahkan jemarinya untuk mengusap air mata yang berderai di pipi Grace

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pria tersebut menatap lekat kedua manik yang berkaca-kaca itu. Terlihat seperti memohon untuk dibebaskan saat ini juga. Vincent tersenyum miring menanggapinya, "Kau tahu sayang? Aku selalu berusaha untuk tidak mengambil nyawamu ditempat keramaian. Ada sesuatu di dalam dirimu yang membuatku untuk cepat-cepat mengurungi tindakan itu."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Psychopath Obsession ! [KTH] END √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang