•Permintaan Bunda

165 8 22
                                    


Happy reading!

Happy reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Plak!

Sudah beberapa kali laki-laki berumur 52 tahun itu menampar pelipis muka anak nya yang bejat itu.

"Papa tak habis pikir sama kamu Agha." Amarah nya begitu bergejolak.

Ya itu Agha, Agha Kalingga. Bisa disebut laki-laki gila, pergi pagi pulang pagi. Ke Club adalah tempat favoritnya dari dulu.

Walau sudah berumur 23 tahun, laki-laki itu tak kunjung berfikir dewasa. Sifat nya begitu menjengkelkan.

"Sudah berapa kali kamu main sama wanita di Club?!"

Agha mendongak mencerna pertanyaan papa nya, "Maksud papah? Agha gak sebejat itu kali pa,"

"Kamu pikir papah gatau! Kamu mau jadi apa Agha kalau begini terus? Papah cape."

"Mulai besok Papah jodohkan." Ketus nya meninggalkan anak nya dan pergi masuk ke kamar nya.

"Pah! Papah! Yang bener aja Agha dijodohin!!" Laki laki itu mengusak rambut nya frustasi.

Terangnya cahaya bulan dengan bintang yang berkilau. Kini Agha membaringkan tubuhnya di sofa teras rumah miliknya.

Agha kembali merenung memikirkan perkataan Papah nya tadi.

Menikah hanya permainan bagi Agha. Trauma yang kini terus menjalar di pikiran Agha.

"Kamu mau kan nikah sama aku nayy?" monolog nya seraya terus menggenggam tangan wanita itu.

Wanita itu berusaha melepaskan tangannya yang terus digenggam Agha, "Agha, aku udah dijodohin. Sebaiknya kita selesaiin malam ini ya, aku gamau kamu terus terusan sayang sama orang yang gak sayang sama kamu. Aku cewe jahat Agha." Katanya sambil menatap Agha.

"Lusa aku nikah, aku harap kamu bisa nemuin wanita yang lebih baik dari aku."

"Arghhh anjing!" Agha bangkit terus mengusak rambutnya kasar, laki laki itu meneteskan air matanya, ditinggal nikah adalah sebuah trauma baginya.

Malam ini, Agha memutuskan pergi ke Club lagi begitu susah dirinya menjauhi tempat itu.

🪐🪐🪐

"Iya pah, mbak mau."

"Bagus, memang seharusnya kamu begitu."

Wanita itu lebih memilih menurut daripada ia harus dicambuk habis habisan oleh Papahnya.

Wanita itu bernama Reyyana Annya, gadis pemalu dan pendiam. Gadis itu bekerja di salah satu kantor besar milik Kalingga company.

How To Be A Good HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang