Nasihat Umamah Binti Harits rahimahullah untuk putrinya yang dipinang oleh Raja dari Kandah. Putrinya bernama Ummu Ayyas bintu Auf. Ustaz mengatakan untuk mencatat nasihat ini dengan tulisan yang indah karena nasihat ini sangat penting dan berharga.
Umamah binti Haris mensihatkan pada putrinya "Wahai putriku, jika nasihat itu boleh untuk tidak diberikan kepada seseorang dikarenakan kemuliaan adabnya dan keturunannya yang baik, niscaya nasihat itu tidak diberikan untukmu. Akan tetapi, nasihat itu adalah peringatan bagi orang yang lalai, orang yang lupa dan pengetahuan bagi orang yang berakal. Wahai putriku, jika ada seorang wanita yang tidak butuh suami karena kekayaan kedua orangtuanya dan karena dibutuhkan orangtuanya, maka engkau adalah orangnya.
Akan tetapi ketahuilah, wanita itu diciptakan untuk laki-laki dan laki laki itu diciptakan untuk wanita. Wahai putriku, sesungguhnya engkau akan keluar tempat kelahiranmu dan engkau akan tinggalkan rumah tempat engkau besar, menuju rumah yang belum engkau ketahui dan bersama orang yang belum engkau kenal (suaminya). Maka engkau akan selalu dalam pantauannya dan dalam kuasanya. Jadilah budak* wanita untuknya, maka dia akan menjadi budak yang sangat patuh untukmu.
Jagalah untuknya 10 perkara, maka ia bisa menjadi kebaikan untukmu. Adapun perkara yg pertama dan yang kedua adalah patuh dengan penuh sukarela dan dengarkan taati suami dengan baik. Adapun perkara yang ketiga dan keempat, jagalah tempat pandangannya dan tempat yang dia cium (bau), maka janganlah padangannya melihat yang buruk dan mencium sesuatu yang tidak bagus. Perkara yang kelima dan keenam adalah menjaga waktu istirahat dan makannya, karena rasa lapar yang terus menerus adalah api yg membara. Dan waktu tidur yang terganggu adalah sebab kemarahan.
Kemudian yang ketujuh dan delapan,menjaga harta dan keluarganya (anak anaknya), rahasia menjaga harta adalah baik dalam menggunakannya, rahasia menjaga keluarganya adalah baik dalam mendidiknya (anak-anaknya). Yang kesembilan dan kesepuluh, janganlah engkau lawan perintahnya dan jangan engkau sebar aibnya, jika engkau lawan perintahnya maka engkau telah membuatnya marah, jika engkau sebarkan aibnya maka engkau tidak akan selamat dari khianatnya. Dan jangan sekali-kali engkau menampakkan kegembiraan ketika ia kesusahan, dan jangan engkau nampakkan kesedihan ketika ia bahagia."
*Budak dalam artian: menaati suami dalam hal yang ma'ruf (baik).
KAMU SEDANG MEMBACA
Nasihat Salaf Untuk Para Istri
Non-Fiction"Wahai putriku, jika nasihat itu boleh untuk tidak diberikan kepada seseorang dikarenakan kemuliaan adabnya dan keturunannya yang baik, niscaya nasihat itu tidak diberikan untukmu. Akan tetapi, nasihat itu adalah peringatan bagi orang yang lalai, or...