Hi, chapter 4 up! Note: kalau ada yang gatau Peeves siapa, well, hantu yang satu itu hanya muncul di novel, entah knp waktu di film kan karakter Peeves ga di masukkan, so jgn bingung bagi yg nda tau...
Enjoy ^^ don't forget to vomment ya...
***
"Sudah kukatakan aku bisa merapikan kamarku sendiri, Daisy." Ujar Hermione pada seorang House Elf di Common Room asramanya. Peri Rumah yang baru saja ditegur Hermione itu masih saja membantah.
"Itu sudah jadi tugas Daisy, Master. Daisy harus merapikan kamar Master Draco Malfoy dan Master Hermione Granger." Jawab Peri Rumah itu keukeuh. Hermione mengelus wajahnya lelah.
Apa kata dunia kalau dia yang mendirikan SPEW untuk mendukung kesetaraan derajat Peri Rumah dengan Penyihir sekarang malah menggunakan House Elf untuk melayaninya? Dengan gusar Hermione terpaksa membiarkan Daisy pergi dengan suara pop! pelan.
"Kau sungguh berlebihan, Granger. Ini tidak seperti kita menyiksanya disini, kau tahu?" suara menyebalkan Draco terdengar lagi, membuat Hermione langsung meraung marah padanya. Apalagi setelah mendengar ucapan Draco tadi.
"Kita memang tidak menyiksanya disini, Malfoy. Tapi diluaran sana, banyak keluarga penyihir tidak berperasaan yang memperlakukan mereka semena-mena seperti mereka bukan makhluk hidup! Perlukah kuingatkan kalau dulu ayahmu juga begitu?" balas Hermione sengit. Dia selalu benci jika ada yang membicarakan hal ini soal Peri Rumah. Dulu dia bahkan bertengkar dengan Percy setiap kali mereka bertemu karena Percy juga berpikiran sama dengan Draco.
"Oya? Bahkan mereka tidak keberatan diperlakukan sebagai pelayan!" dengus Draco tidak lagi menahan diri.
"Pelayan?! Setidaknya mereka di bayar. Jika tidak diberi upah namanya budak!" Hermione meneriakkannya ke wajah Draco. Wajah pria itu sudah memerah sekarang, menganggap ide Hermione soal Peri Rumah sama sekali tidak masuk akal.
"Terserahlah, Granger. Yang jelas, kalau kau tidak mau Daisy membersihkan kamarmu, jangan terapkan hal yang sama juga untuk kamarku! Ayo keluar!" ketus Draco lalu berjalan keluar dari Common Room meninggalkan Hermione yang ternganga tak percaya. Draco dengan kasar membuka sekat kunci pintu kayu yang menjadi pintu masuk asrama Ketua Murid yang ada di tempat tinggi itu. "Dasar brengsek." Makinya lalu mengikuti Draco untuk berpatroli.
Seharusnya mereka patroli terpisah saja, tapi mengingat masih ada pasangan prefek yang lain, rasanya tidak perlu. Mereka menyisir koridor dari lantai empat sampai tujuh, mencoba memperhatikan dengan teliti, kalau-kalau ada yang melanggar jam malam yang akan dimulai beberapa menit lagi. benar saja ditengah perjalanan, Hermione dan Draco mendapati satu anak tahun ketiga dengan Frisbee bertaring dan Ular Silver Berkilau di tangannya.
"Seingatku kedua benda itu dilarang. Serahkan..." Hermione mengulurkan tangannya meminta kedua benda itu. Anak dari asrama Gryffindor itu dengan pasrah menyerahkannya. Sail sekali, dia hanya terlambat masuk asrama satu menit dan sudah harus mendapat penyitaan. Hermione sendiri mendesah malas. Lagi-lagi dari Sihir Sakti Weasley.
"Potong tiga puluh poin karena membawa barang yang dilarang." Ujar Draco kemudian berjalan melewati anak itu.
"Masuklah ke menara Gryffindor. Suatu saat kau bisa mengambilnya, oke?" hibur Hermione. Dia tahu barang-barang yang ada ditangannya tidak murah juga. "Thanks, Granger." Ujar bocah itu lalu berlari ke Menara Gryffindor. Hermione menyusul Draco yang sudah menghilang dan mengerang malas begitu mendapati Peeves ada bersamanya. Peeves, si hantu jail yang sangat senang membuat kesal Harry. Hantu itu benar-benar tidak menyenangkan karena sering bersikap sinis, suka mengejek, dan brengsek.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dramione-Magic
FanfictionMalfoy sudah terselamatkan dari ancaman mendekam di Azkaban. Hermione pikir, pemuda angkuh itu akan sedikit menjaga sikap, minimal tidak lagi mencari masalah dengannya dan sahabat-sahabatnya. Sialan, buang saja harapan itu ke laut! Dia masih memangg...